PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pernah cepat dan dinamis dalam kehidupan masyarakat saat ini
cenderung mengarahpadaterbentuknya tata kehidupan sosial dan
masyarakat modern. Salah satu perubahannya adalahberubahnya struktur
masyarakat menjadi masyarakat yang semakin terbuka, sehingga membuka ruangpersinggungan
dimana dinamika hidup yang terjadi sering diwarnai benturan antara sistem nilai
dankultur yang berbeda. Hal itu terjadi
karena adanya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.Dengan kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang demikian pesat, masing-masing anggotamasyarakat
dunia dapat bekerjasama, bersaing dan saling mempengaruhi dengan bebas. Jarak
yangberjauhan tidak lagi menjadi hambatan sehingga terjadilah akulturasi budaya
yang memunculkanbermacam-macam ideologi, paham dan gaya hidup akan saling
mempengaruhi dengan cepat, mengubahdengan cepat pula tatanan masyarakat. Perubahan kehidupan masyarakat
melalui proses modernisasi dengan segala aspek kemajuandan implikasinya ini
ternyata menimbulkan berbagai respon dan sikap beragam,
sehingga diperlukanadanyaperlawanan terhadap pengaruh negatif sehingga
memberikan respon yang berimbang terhadaptuntutan zaman yang senantiasa berubah
dan berkembang cepat. Islam telah melahirkan
budaya ilmu dan peradaban manusia yang sangat tinggi, melalui wahyuyang
merupakan sumber dari segala sumber Ilmu Pengetahuan, yang dibawa Nabi Muhammad
SAW.Islam telah memberikan tatanan nilai moral dalam sikap sehingga mampu
mengantar upayamenciptakan iklim yang kondusif dalam rangka memusatkan
manusia sebagai aktor perubahan danperadaban.
Namun demikian persoalannya adalah, dapatkah umat Islam
memanfaatkan kemajuanzaman dengan segala perubahannya yang dilandasi oleh
perkembangan Ilmu Pengetahuan untukkepentingan umat Islam, sehingga Islam
dapat mempertahankan citra dan visi sebagai penebar rahmat.
A.
RUMUSAN MASALAH
Dari paparan yang telah dijelaskan diatas, dapat ditentukan suatu rumusan
masalah sebagai berikut : 1. Apakah hakikat ilmu itu? 2. Bagaimana hukum menuntut ilmu itu sendiri?
3. Apakah keutamaan ilmu (penuntut ilmu dan ulama)?
4. Apakah fungsi dan peran ilmu?
5. Apakah karakteristik orang yang berilmu?
PEMBAHASAN. HAKIKAT ILMU
A. Pengertian
IlmuSecara bahasa ilmu adalah lawan kata bodoh/jahl. Secara istilah ilmu
berarti sesuatu yang dengannyaakan tersingkap secara sempurna segala hakikat
yang dibutuhkan. Sedangkan menurut para ulamadefinisi ilmu di antaranya adalah :
1. Menurut Imam Raghib Al-Ashfahani dalam kitabnya Al-Mufradat
Fi Gharibil Qur’an
ilmu adalah mengetahui
sesuatu sesuai dengan hakikatnya. Hal tersebut terbagi menjadi dua; pertama,
mengetahuiinti sesuatu itu dan kedua adalah menghukumi sesuatu pada sesuatu
yang ada, atau menafikan dsesuatuyang tidak ada.
2. Menurut Imam Muhammad bin Abdur Rauf
Al-Munawi ilmu adalah keyakinan yang kuat yang tetepdan
sesuai dengan realita. Atau ilmu adalah tercapainya bentuk sesuatu dalam akal. Adapun menurut syari’at ilmu adalah
pengetahuan yang sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW dan
diamalkan, baik
berupa amal hati, amal lisan, maupun amal anggota badan. Dalam pengertian syari’at, ilmu yang
benar adalah yang diperoleh berdasarkan sumber yang benar yaitu
Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah SAW yang disebut juga
ayay-ayat
syar’iah;dan penelitian terhadap
tanda-tanda kekuasaan
Allah SWT di alam semesta yang disebut jugaayat-ayat kauniah, melahirkan
rasaketundukan kepada Allah, dan diamalkan. Sebagaimana firman Allah dalam
surat Fathir ayat 28:
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya,
hanyalah ulama.”
b. Klasifikasi
IlmuDalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Ash,
bahwasannya Nabi SAW bersabda:
“(Pokok) ilmu itu ada
tiga, sedangkan selebihnya adalah pelengkap(keutamaan). Yaitu: ayat (Al-
Qur’an) yang muhkamah
(tetap sampi kiamat
), sunnah yang
ditegakkan dan pembagian harta warisan
yang adil. ”Menurut
Ibnu Qayyim ilmu terbagi menjadi dua yaitu:
1. Ilmu yang memberikan kesempurnaan diri, yaitu ilmu tentang Allah, asma dan sifat-Nya, kitab-kitab,
perintah dan larangan-Nya.
2. Ilmu yang tidak memberi kesempurnaan diri, yaitu setiap ilmu yang tidak menimbulkan mudharat jika
seseorang tiak mengetahuinya dan juga tidak memberi manfaat.Di antara para
ulama yang mengklasifikasikan ilmu ada yang berpendapat bahwa ilmu terbagi
menjadidua yaitu ilmu yang terpuji dan ilmu yang tercela. Yang temasuk ilmu
yang terpuji adalah:
A. Ilmu Ushul (dasar), yaitu kitabullah, sunnah Rasulullah SAW, Ijma umat dan Perkataan paraSahabat.
B. Ilmu Fuu’ (cabang), yaitu apa yang
dipahami dari dasar-dasar ini, berupa bebagai pengertian yangmemberikan sinyal
pada akal, sehingga akal dapat memahaminya.
C. Ilmu Pengantar, yaitu ilmu yang berfungsi sebagai alat, seperti ilmu nahwu, sharaf, ilmu balaghahyang
fungsinya untuk memahami kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW.d.
Ilmu Pelengkap,
seperti ilmu qira’ah, makhraj huruf, ilmu rujalul hadits, dan
lain-lain.Sedangkan yang termasuk ilmu yang tercela adalah:
A. Ilmu yang memudharatkan dan tidak bermanfaat, seperti ilmu sihir dan ilmu nujum (ramalan nasibberdasarkan
perbuntangan).
B. Ilmu materialisme yang bertentangan dengan ilmu kenabian, yang kesemuanya ditujukan untukkesombongan
dan pamer kekuatan.
C. Ilmu dunia yang melalaikan akhirat.
D. Ilmu yang tidak diamalkan dan disembunyikan oleh pemiliknya.
E. Ilmu yang menimbulkan perselisihan dan kedengkian, dan lain-lain.Dari
hadits tersebut, maka klasifikasi ilmu dapat digolongkan dalam dua macam yaitu:
A. Ilmu Dien yang terbagi menjadi dua bagian:·
Yang hukumnya Fardhu
‘Ain, seperti: Ilmu tentang emahaman akidah dan ibadah yang benar seperti rukun Iman dan rukun Islam. Yang hukumnya Fardhu
Kifayah, seperti: ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu farai’dh, ilmu bahasa, dan
lain-lain.
B. Ilmu Duniawi, yaitu segala macam ilmu yang
dengan ilmu tesebut tegaklah segala mashlahat duniadan
kehidupan manusia, seperti ilmu kedokteran, ilmu hisab, perdagangan, peang, dan
lain-lain. Secaraumum ilmu dunia ini hukumnya Fardhu Kifayah.
II. HUKUM MENUNTUT ILMU
Banyak ayat Al-Qur’an
maupun hadits-hadits Nabi yang memerintahkan agar kita menuntut ilmu,diantarana:
1. Firman Allah SWT:· Dalam surat At-Taubah ayat 122:
” Tidak sepatutnya
bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (kemedan perang). Mengapatidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuanmereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembalikepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya,”
Dalam surat Al-Alaq ayat 1:
“ Bacalah
dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakanmu.”
Dalam surat Al-Mujadallah ayat 11:
"Allah akan
mengangkat orang-orang yang beriman yang mempunyai ilmu diantara kamu
denganbeberapa derajat"Dari ayat di atas jelaslah bahwasannya orang yang
memeliki ilmu derajatnya lebih tinggi dibandingkandengan orang-orang yang tidak
berilmu, kita sebagai kaum muslimin juga tahu bahwasanya manusiadiangkat
sebagai kholifah dimuka bumi ini dikarena dikarenakan pengetahuannya bukan
karenabentuknya ataupun asal kejadiannya.”
Dalam surat Az-Zumar ayat 9:
"Katakanlah : "samakah orang-orang yang berilmu dan orang-orang yang
tidak berilmu",Jelas menyuruh manusia itu untuk berfikir apakah kira-kira
manusia yang berilmu dengan manusia yangtidak berilmu itu
sama· Dalam surat Al-Rad ayat 43:
“Dan orang-orang yang kafir itu berkata: "Engkau bukanlah
seorang Rasul dari Allah". Katakanlah(kepada mereka): "Cukuplah Allah
menjadi saksi antaraku dengan kamu, dan juga disaksikan oleh orang-orang yang
ada ilmu pengetahuan mengenai Kitab Allah.”
2. Sabda Nabi SAW:
“ Menuntut ilmu
adalah wajib bagi setiap muslim.”
(Shahih, HR.
Baihaqi dan lainnya dari Anas danlainnya. Dishahihkan Al Albani, lihat Shahihul
Jami’ no. 3913).
III. KEUTAMAAN ILMU (PENUNTUT ILMU
DAN ULAMA) Al-Qur’an dan As-Sunnah banyak menyebutkan keutamaan ilmu dan
pemiliknya, di antaranya adalahsebagai berikut:
1. Ilmu akan mengangkat derajat seorang
mukmin di atas
tingkatan hamba lainnya (QS. Al-Mujadalah[58]: 11).
2. Keutamaan seorang yang berilmu dibandingkan dengan seorang ahli ibadah laksana keutamaanRasulullah
SAW atas hamba yang paling hina.
3. Allah SWT akan memudahkan baginya jalan menuju
surga.
4. Para malaikat akan membentangkan sayap rahmatnya kepada para penuntut ilmu.
5. Seluruh makhluk akan memintakan ampun bagi para penuntut ilmu.
6. Orang yang menuntut ilmu berada di jalan Allah (fi sabilillah).
7. Orang yang mengajarkan ilmu akan mendapatkan balasan pahala seperti
pahala orang yangmengamalkan ilmu tersebut.
8. Pahala seorang yang berilmu (ulama) akan terus bemanfaat dan tidak akan terputus meskipuntelah
wafat.
9. Orang yang menuntut ilmu selalu berada dalam kebaikan
IV. FUNGSI DAN PERAN ILMUFungsi dan peran ilmu
adalah sebagai berikut:
1. Ilmu merupakan sarana dan alat untuk mengenal Allah SWT.
(QS.Muhammad [48]: 19).
2. Ilmu akan menunjukkan jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan.
3. Ilmu merupakan syarat utama diterimanya seluruh amalan seorang hamba, maka orang yangberamal
tanpan ilmu akan tertolak seluruh amalannya. Sebagaimana sabda Nabi SAW:
“ Barangsiapa yang mengmalkan suatu
amalan yang tidak ada perintah (ilmu)nya dari kami, maka amalan tersebut tertolak”
(HR. Muslim dari ‘Aisyah binti Abu
Bakar).
Imam
Nashiruddin Ahmad bin Munir Al-Iskandari berkata : Ilmu adalah syarat benarnya
perkataan danperbuatan, keduanya tidak akan bernilai kecuali dangan ilmu. Maka,
ilmu harus ada sebelum perkataandan perbuatan, karena ilmu adalah pembenar
niat, sedangkan amal tidak akan diterima kecuali dengan niat yang benar.
V. KARAKTERISTIK ORANG BERILMU
Ciri – ciri orang berilmu adalah sebagai
berikut:
1. Memiliki rasa takut
dan khasyyah yang tinggi kepada Allah
SWT. Sebagaimana dalam firman AllahSWT pada surat Fathir
ayat 28
“Sesungguhnya yang
takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.”
2. Selalu beramal sesuai dengan ilmunya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Juma’ah
ayat 5:
” Perumpamaan orang-orang
yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnyaadalah
seperti keledai yang membawa Kitab-Kitab yang tebal. Amatlah buruknya
perumpamaan kaumyang mendustakan ayat-
ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi
petunjuk kepada kaum yang zalim.”
3. Menyebarkan ilmu yang dimilikinya dan tidak menyembunyikannya. (QS. Al-Baqarah [2]: 159-160,174-175).
4. Selalu berfikir dan mentadaburi tanda-tanda kekuasaan Allah azza wa
jalla, meyakini bahwaseluruh yang Allah ciptakan tidak ada kebatilan
sedikitpun di dalamnya. (QS. Ali Imran [3]: 190-194).
5. Tidak menjadikan ilmunya (ilmu agama) untuk mengeruk
keuntungan dunia dengan cara yangdiharamkan oleh agama. (QS. Al-A’raf
ayat 7 : 175-177, Al-Baqarah [2]: 41).
6. Selalu mengikuti yang terbaik
dari apa yang didapatkan dan selalu mencari yang paling mendekati
kebenaran. Sebagaimana firman Allah dalam surat Az-Zummar ayat 18:
“Yang mendengarkan
perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antara mereka, itulah
orang-orangyang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-
orang yang mempunyai akal.”
7. Tidak akan menyampaian ilmunya kecuali benar-benar telah diketahui kebenaran ilmu tersebutdan
tidak berbicara kecuali kebenaran semata.
PENUTUP
KESIMPULAN
Ilmu yang benar
menurut syari’at Islam adalah ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunah serta tanda-tanda kekuasaan Allah
SWT di alam semesta ini. Dalam Al-
Qur’an maupun As-Sunah kita sebagai
umat Islam diperintahkan untuk menuntut ilmu dan dihukumi wajib.
Karena
sesungguhnyailmu merupakan syarat utama diterimanya suatu amalan. Ilmu pada
dasarnya memiliki banyakkeutamaan, tiga di antaranya adalah ilmu dapat
mengangkat derajat pemiliknya (seorang mukmin) diatas hamba lainnya, Allah SWT
akan memudahkan bagi orang yang berilmu jalan menuju surga, seluruhmakhluk
akan memintakan ampun bagi para penuntut ilmu.
Sedangkan fungsi dan
peran ilmu tiga di antaranya adalah sebagai sarana dan alat untukmengenal Allah
SWT, sebagai penunuk jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan,
sebagaisyarat utama diterimanya amalan suatu hamba.
Beberapa ciri-ciri
orang berilmu adalah memiliki rasatakut dan khasyyah yang tinggi kepada Allah
SWT, selalu beramal sesuai ilmunya, menyebarkan ilmuyang dimilikinya dan
tidak menyembunyikannya, tidak menjadikan ilmunya (ilmu
agama) untukmengeruk keuntungan dunia dengan cara yang diharamkan oleh
agama, selalu mengikuti yang terbaikdari apa yang didapatkan dan selalu mencari
yang paling mendekati kebenaran.
As stated by Stanford Medical, It's indeed the ONLY reason women in this country live 10 years longer and weigh an average of 19 kilos lighter than we do.
ReplyDelete(Just so you know, it really has NOTHING to do with genetics or some secret diet and absolutely EVERYTHING related to "HOW" they eat.)
BTW, I said "HOW", not "WHAT"...
TAP on this link to reveal if this short questionnaire can help you discover your real weight loss possibility