Friday, 19 June 2015

Makalah Kacang Hijau

BAB I
PENDAHULUAN


1.1       Latar Belakang Masalah
            Kacang hijau atau  (Vigna radiata) berasal dari famili pabaceae alias polong-polongan,  kacang hijau dan  kecambahnya banyak  manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan  merupakan sumber mineral  penting seperti kalsium dan foepor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu kandungan lemaknya merupakan asam lemak  tak jenuh sehingga  aman  dikonsumsi oleh orang-orang dengan   masalah obesitas.
            Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif  muda  termasuk tanaman yang relatif mudah untuk ditanam  tanaman tidak tergantung pada iklim tertentu dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor ekternal seperti air dan mineral,kelembaban, suhu serta  cahaya kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
            Salah satu faktor pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah air dan kelembaban. Berdasarkan hal tersebut  kelompok kami pun tertarik untuk  meneliti “Pengaruh  Volume Air dan  Kelembaban terhadap  Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau.

1.2       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:
1.      Bagaimana pengaruh volume air terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?
2.      Bagaimana  pengaruh  kelembaban terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hhijau?




1.3       Hipotesis
a.       Pada biji kacang hijau yang tertanam pada media tanam tanpa air, biji  tidak akan tumbuh.
b.      Pada biji kacang hijau yang tertanam pada media tanam yang cukup air, biji kacang akan tumbuh.
c.       Pada biji kacang hijau yang tertanam pada media tanam yang kelebihan air, biji akan membusuk.


1.4       Manfaat Penelitian
Penelitian ini  bermanfaat untuk mengetahui berapa banyak volume air yang digunakan  sebgai media  pertumbuhan dan perkembangan dari kacang hijau, mengetahui kelembaban terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dan bagi  bisa mengetahui cara  mendapatkan kualitas  kacang hijau yang  bagus dan baik.
















BAB II
LANDASAN TEORI


2.1       Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan denganpengertian yang sama. Padahal pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang sangat berbeda. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat permanent (tetap) dan tidak dapat balik ( Irrevisible), sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif dan Reversible. Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume, peningkatan jumlah sel dan protoplasma serta bertambahnya tinggi dan berat pada tumbuhan. Sedangkan perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur.
Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, lalu menjadi embrio, dan akhirnya menjadi tumbuhan dewasa. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
2. Tahap Pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam vakuola.  Perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuklah jaringan, organ, dan individu.
 



2.2            Klasifikasi dan Morfologi pada Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (±60 hari).Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini.

Divisi                    : Spermatophyta
Sub-divisi            : Angiospermae
Kelas                    : Dicotyledoneae
Ordo                     : Rosales
Famili                   : Papilionaceae
Genus                  : Vigna
Spesies                : Vigna radiata atau Phaseolus radiates
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu.Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dibandingkan daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai dengan hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Biji kacang hijau memiliki ukuran lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lainnya. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam .Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

2.3        Perkecambahan Kacang Hijau
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.
Tahapan perkecambahan : Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, distribusi makanan, serta asimilasi (fotosintetis). Proses penyerapan air pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa. Awal perkembangan didahului dengan aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Lalu asam amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio. Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energinya melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Dan daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.
Tipe Perkecambahan : Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas bidang tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak.






2.4       Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Faktor eksternal/lingkungan merupakan faktor luar yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah:
● Air dan mineral
● Kelembapan
● Suhu
● Cahaya
● Oksigen
● Ph
Faktor internal merupakan faktor melibatkan hormone (intersel) dan gen (imtrasel) yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, antara lain:
Intersel : ● Auxin
                 ● Giberelin
                 ● Sitokinin
                 ● Asam Absisat
                 ● Etilen
                 ● Asam Traumalin
                 ● Kalin

2.5        Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau
Air (H2O) adalah zat cair jernih,tidak berwarna,tidak berasa, dan tidak berbau yang diperlukan dalam kehidupan makhluk hidup. Secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak hal tersebut disebut juga dengan tahap imbibisi.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam amino. Senyawa glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh asam amino lalu dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim – enzim baru. Terutama asam-asam lemak yang dipakai untuk menyusun membran sel.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
Fungsi air untuk tumbuhan adalah:
  1.     Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah   dan membesar.
  2.     Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji.
  3.     Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa.
  4.     Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.
Bila tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering dan kekurangan nutrisi karena tidak ada yang mengangkut nutrisi . Tetapi jika kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan tanaman akan mati.

 




BAB III
METODE PENELITIAN

3.1  Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode wawancara karena dalam masalah yang kami angkat metode wawancara merupakan metode yang sesuai untuk mengetahui keterkaitan solidaritas terhadap masalah yang diangkat. Narasumber yang penulis wawancara terdiri dari guru dan siswa. Metode lain yang kami gunakan adalah studi pustaka. Metode ini penulis gunakan dalam mencari definisi, teori, dan data-data yang relevan sesuai dengan penelitian penulis.

3.2 Variabel Penelitian
    a)      Variabel Bebas
Ø  Suhu
Ø  Cahaya Matahari
Ø  Jumlah Air
    b)       Variabel Terikat
Ø  Tinggi tumbuhan
Ø  Ketebalan daun dan batang tumbuhan
    c)       Variabel Kontrol
Ø  Jenis Tanaman
Ø  Media Tanam

3.3    Alat dan Bahan
        a. Alat
1.  3 buah gelas plastic
2.  Kapas
3.   Penggaris
4.   Alat tulis
     b. Bahan
       1. 10 biji kacang hijau
       2.  Air

3.4     Langkah Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Mencuci bersih gelas plastik. Kemudian, lubangi ketiga gelas plastic menggunakan paku yang telah di panaskan.
3.      Merendam biji kacang hijau dan biji kedelai untuk disemaikan pada kapas.
4.      Menyiapkan kapas dengan ketinggian yang sama.
5.      Membasahi kapas menggunakan air, kemudian memasukkan ke 2 gelas plastik.
6.      Menyemaikan biji kedelai yang telah direndam ke dalam 2 gelas plastik, masing-masing gelas berisi 10 biji.
7.      Memberi label pada masing-masing gelas plastic, dengan label A dan B.
8.      Meletakkan semua gelas plastik pada tempat yang terkena cahaya matahari dengan intensitas yang sama.
9.      Melakukan penyiraman setiap hari.       
10.  Melakukan pengamatan tiap hari selama 7 hari.
11.  Mencatat hasil pengamatan dalam bentuk tabel pengamatan











BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan  Pertumbuhan  dan Perkembangan Biji Kacang Hijau
di Tempat lembab
Hari
Tinggi Kecambah Dalam CM
Biji 1
Biji 2
Biji 3
Biji 4
Biji 5
         1.          
-

-
-
-
         2.          
1,5
1,5
1,5
15
1,5
         3.          
3,2
3,0
3,3
3,2
3,3
         4.          
8,0
8,0
8,1
8,0
8,1
         5.          
15,2
15,3
15,5
15,2
5,3
         6.          
17,3
17,0
17,3
17,2
17,3
         7.          
20,2
17,5
20,1
18
18,5

Tabel Pengamatan  Pertumbuhan  dan Perkembangan Biji Kacang Hijau
di Tempat  Kering
Hari
Tinggi Kecambah Dalam CM
Biji 1
Biji 2
Biji 3
Biji 4
Biji 5
         1.          
-
-
-
-
-
         2.          
0,5
0,4
0,5
0,5
0,4
         3.          
1,5
1,4
1,4
1,5
1,5
         4.          
5,0
4,1
4,5
5,0
4,1
         5.          
12,0
11,5
12,1
12,2
11m3
         6.          
15,3
14,5
15,4
14,6
15,5
         7.          
18,0
18,2
18,3
17,0
10,0

4.2 Pembahasan
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandunganlemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan.
Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang.  Air sangat penting bagi pertumbuhan tumbuhan, tumbuhan memerlukan air untuk :
1.   Menentukan laju fotosintesis.
2.   Sebagai medium berbagai reaksi enzimatis.
3.   Membantu dan mempercepat proses perkecambahan biji.
4.   Sebagai pelarut universal.
5.   Mengangkut unsur hara maupun hasil fotosintesa.
Proses air membantu perkecambahan:
Ø  Air masuk secara imbibisi
Ø  kulit biji menjadi lunak          
Ø  perkembangan embrio dan endosperma                 
Ø  kulit biji pecah, radical keluar.
BAB V
PENUTUP


5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan, dapat di simpulkan :
  1.     Air dapat mempercepat proses perkecambahan pada suatu biji.  
  2.     Kadar/jumlah air yang diberikan mempengaruhi tinggi kecambah, sehingga lama proses perkecambahan dan panjang batang dari masing-masing gelas berbeda-beda.

5.2 Saran
Memilih biji yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian. Kondisi pencahayaan lebih dimaksimalkan baik penempatan di tempat terang maupun gelap.















DAFTAR PUSTAKA

Ø  Riandri, Henny,2009. Theory and Application of Biology 3 for Grade XII of Senior High School and Islamic Senior High School. Solo: Bilingual.
Ø  Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007. BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan. Surabaya: Yudhistira.
Ø  Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.Http://catatanzhamal.blogspot.com/

Ø  Diposkan oleh Lita Leonie Tirta Putri di 00.28 1 komentar

0 comments:

Post a Comment