BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Kacang
hijau atau (Vigna
radiata) berasal dari famili pabaceae alias
polong-polongan, kacang hijau dan kecambahnya banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya
cukup tinggi dan merupakan sumber
mineral penting seperti kalsium dan
foepor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu kandungan lemaknya merupakan
asam lemak tak jenuh sehingga aman
dikonsumsi oleh orang-orang dengan
masalah obesitas.
Kacang
hijau termasuk jenis tanaman yang relatif
muda termasuk tanaman yang
relatif mudah untuk ditanam tanaman
tidak tergantung pada iklim tertentu dengan memperhatikan kecukupan
faktor-faktor ekternal seperti air dan mineral,kelembaban, suhu serta cahaya kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
Salah
satu faktor pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah air dan
kelembaban. Berdasarkan hal tersebut
kelompok kami pun tertarik untuk
meneliti “Pengaruh Volume Air
dan Kelembaban terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh volume air terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau?
2. Bagaimana pengaruh
kelembaban terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hhijau?
1.3 Hipotesis
a. Pada biji kacang hijau yang tertanam
pada media tanam tanpa air, biji tidak akan tumbuh.
b. Pada biji kacang hijau yang tertanam
pada media tanam yang cukup air, biji kacang akan tumbuh.
c. Pada biji kacang hijau yang tertanam
pada media tanam yang kelebihan air, biji akan membusuk.
1.4 Manfaat
Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui berapa banyak
volume air yang digunakan sebgai
media pertumbuhan dan perkembangan dari
kacang hijau, mengetahui kelembaban terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau dan bagi bisa
mengetahui cara mendapatkan
kualitas kacang hijau yang bagus dan baik.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pertumbuhan
dan Perkembangan
Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada makhluk hidup.
Kedua istilah tersebut sering diucapkan denganpengertian yang sama. Padahal
pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang sangat berbeda.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat permanent
(tetap) dan tidak dapat balik ( Irrevisible), sedangkan perkembangan adalah
proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif dan Reversible. Pada proses
pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume, peningkatan jumlah sel dan
protoplasma serta bertambahnya tinggi dan berat pada tumbuhan. Sedangkan
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur.
Perkembangan pada
tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk
dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, lalu menjadi embrio, dan akhirnya
menjadi tumbuhan dewasa. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah berupa molekul sederhana dan
molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Tahap pembelahan sel, yaitu sel
induk membelah menjadi beberapa sel anak.
2. Tahap Pembesaran sel, yaitu
pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan,
peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam
vakuola. Perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada
akhirnya terbentuklah jaringan, organ, dan individu.
2.2
Klasifikasi dan
Morfologi pada Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau
merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (±60 hari).Tanaman ini
disebut juga mungbean, green gram atau golden
gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti
berikut ini.
Divisi
: Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiates
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiates
Tanaman kacang hijau
berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm,
tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat
dan berbulu.Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai
daunnya cukup panjang, lebih panjang dibandingkan daunnya. Warna daunnya hijau
muda sampai dengan hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun
dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Biji kacang hijau memiliki ukuran lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan
lainnya. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa
ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam .Tanaman kacang hijau berakar
tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
2.3 Perkecambahan Kacang Hijau
2.3 Perkecambahan Kacang Hijau
Perkecambahan adalah
proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan
untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah
bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.
Tahapan perkecambahan : Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses
tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan
enzim, hidrolisis cadangan makanan, distribusi makanan, serta asimilasi
(fotosintetis). Proses penyerapan air pada biji (imbibisi) terjadi melalui
mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut
pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa. Awal perkembangan didahului dengan
aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada
kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja
mengubah molekul protein menjadi asam amino. Lalu asam amino digunakan untuk
membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di
uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi
selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan
makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio. Semua
proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energinya melalui pemecahan
glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan
pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula
tumbuh di atas permukaan tanah. Dan daun pertama membuka dan mulai melakukan
fotosintesis.
Tipe Perkecambahan : Berdasarkan posisi kotiledon dalam
proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal
adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul di atas bidang tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya.
Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah
yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan
tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak.
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Faktor
eksternal/lingkungan merupakan faktor luar yang sangat penting dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan adalah:
● Air dan mineral
● Kelembapan
● Suhu
● Cahaya
● Oksigen
● Ph
● Kelembapan
● Suhu
● Cahaya
● Oksigen
● Ph
Faktor internal
merupakan faktor melibatkan hormone (intersel) dan gen (imtrasel) yang akan
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, antara lain:
Intersel : ● Auxin
● Giberelin
● Sitokinin
● Asam Absisat
● Etilen
● Asam Traumalin
● Kalin
2.5 Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau
● Giberelin
● Sitokinin
● Asam Absisat
● Etilen
● Asam Traumalin
● Kalin
2.5 Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau
Air (H2O)
adalah zat cair jernih,tidak berwarna,tidak berasa, dan tidak berbau yang
diperlukan dalam kehidupan makhluk hidup. Secara kimiawi air terbentuk dari
Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat
perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji. Biji menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air.
Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio
membesar) dan biji melunak hal tersebut disebut juga dengan tahap imbibisi.
Kehadiran air di
dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan awal. Fitohormon asam
absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Selain itu masuknya
air pada biji juga menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan
proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya
maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi
asam amino. Senyawa glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah
menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh asam amino
lalu dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan
enzim – enzim baru. Terutama asam-asam lemak yang dipakai untuk menyusun
membran sel.
Perubahan
pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan
mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin
besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya
pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi
embrio untuk dipecah.
Fungsi air untuk tumbuhan adalah:
1.
Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel
dapat membelah dan membesar.
2.
Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses
penyerapan air oleh biji.
3.
Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi
glukosa.
4. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis
keseluruh bagian tumbuhan.
Bila tanaman
kekurangan air, maka tanaman akan kering dan kekurangan nutrisi karena tidak
ada yang mengangkut nutrisi . Tetapi jika kelebihan air juga tidak baik untuk
tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan tanaman akan
mati.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pada penelitian ini,
penulis menggunakan metode wawancara karena dalam masalah yang kami angkat
metode wawancara merupakan metode yang sesuai untuk mengetahui keterkaitan
solidaritas terhadap masalah yang diangkat. Narasumber yang penulis wawancara
terdiri dari guru dan siswa. Metode lain yang kami gunakan adalah studi
pustaka. Metode ini penulis gunakan dalam mencari definisi, teori, dan
data-data yang relevan sesuai dengan penelitian penulis.
3.2 Variabel Penelitian
a) Variabel
Bebas
Ø Suhu
Ø Cahaya
Matahari
Ø Jumlah
Air
b)
Variabel
Terikat
Ø Tinggi
tumbuhan
Ø Ketebalan
daun dan batang tumbuhan
c)
Variabel
Kontrol
Ø Jenis
Tanaman
Ø Media
Tanam
3.3 Alat dan
Bahan
a. Alat
1. 3
buah gelas plastic
2. Kapas
3. Penggaris
4. Alat
tulis
b. Bahan
1. 10 biji kacang hijau
2. Air
3.4 Langkah
Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mencuci bersih gelas plastik. Kemudian,
lubangi ketiga gelas plastic menggunakan paku yang telah di panaskan.
3. Merendam biji kacang hijau dan biji
kedelai untuk disemaikan pada kapas.
4. Menyiapkan kapas dengan ketinggian yang
sama.
5. Membasahi kapas menggunakan air,
kemudian memasukkan ke 2 gelas plastik.
6. Menyemaikan biji kedelai yang telah
direndam ke dalam 2 gelas plastik, masing-masing gelas berisi 10 biji.
7. Memberi label pada masing-masing gelas
plastic, dengan label A dan B.
8. Meletakkan semua gelas plastik pada
tempat yang terkena cahaya matahari dengan intensitas yang sama.
9. Melakukan penyiraman setiap
hari.
10. Melakukan pengamatan tiap hari selama 7
hari.
11. Mencatat hasil pengamatan dalam bentuk
tabel pengamatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang Hijau
di Tempat lembab
Hari
|
Tinggi Kecambah
Dalam CM
|
||||
Biji 1
|
Biji 2
|
Biji 3
|
Biji 4
|
Biji 5
|
|
1.
|
-
|
|
-
|
-
|
-
|
2.
|
1,5
|
1,5
|
1,5
|
15
|
1,5
|
3.
|
3,2
|
3,0
|
3,3
|
3,2
|
3,3
|
4.
|
8,0
|
8,0
|
8,1
|
8,0
|
8,1
|
5.
|
15,2
|
15,3
|
15,5
|
15,2
|
5,3
|
6.
|
17,3
|
17,0
|
17,3
|
17,2
|
17,3
|
7.
|
20,2
|
17,5
|
20,1
|
18
|
18,5
|
Tabel Pengamatan
Pertumbuhan dan Perkembangan Biji
Kacang Hijau
di Tempat Kering
Hari
|
Tinggi Kecambah
Dalam CM
|
||||
Biji 1
|
Biji 2
|
Biji 3
|
Biji 4
|
Biji 5
|
|
1.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2.
|
0,5
|
0,4
|
0,5
|
0,5
|
0,4
|
3.
|
1,5
|
1,4
|
1,4
|
1,5
|
1,5
|
4.
|
5,0
|
4,1
|
4,5
|
5,0
|
4,1
|
5.
|
12,0
|
11,5
|
12,1
|
12,2
|
11m3
|
6.
|
15,3
|
14,5
|
15,4
|
14,6
|
15,5
|
7.
|
18,0
|
18,2
|
18,3
|
17,0
|
10,0
|
4.2 Pembahasan
Kacang
hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku
polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat
dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang
tanah.
Kacang hijau memiliki
kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan
sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandunganlemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan
fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga
mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari
konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan
bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau
tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya
kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak
jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung
vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan.
Pada buku (nodus) pertama tanaman yang
tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku
di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai. Helai daun tunggal
memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang.
Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun
berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas atau bunga akan muncul pada
ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari
daun yang menempel di bagian bawah batang. Air sangat penting bagi
pertumbuhan tumbuhan, tumbuhan memerlukan air untuk :
1. Menentukan laju
fotosintesis.
2. Sebagai medium
berbagai reaksi enzimatis.
3. Membantu dan
mempercepat proses perkecambahan biji.
4. Sebagai pelarut
universal.
5. Mengangkut unsur
hara maupun hasil fotosintesa.
Proses air membantu perkecambahan:
Ø Air masuk secara imbibisi
Ø kulit biji menjadi
lunak
Ø perkembangan embrio dan
endosperma
Ø kulit biji pecah, radical keluar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan
yang telah di lakukan, dapat di simpulkan :
1.
Air dapat mempercepat proses perkecambahan pada suatu biji.
2. Kadar/jumlah air yang diberikan
mempengaruhi tinggi kecambah, sehingga lama proses perkecambahan dan panjang
batang dari masing-masing gelas berbeda-beda.
5.2 Saran
Memilih biji yang
masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian. Kondisi pencahayaan lebih
dimaksimalkan baik penempatan di tempat terang maupun gelap.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Riandri, Henny,2009. Theory and
Application of Biology 3 for Grade XII of Senior High School and Islamic Senior
High School. Solo: Bilingual.
Ø Sudjadi, B dan Laila, Siti.
2007. BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan. Surabaya: Yudhistira.
Ø Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.Http://catatanzhamal.blogspot.com/
0 comments:
Post a Comment