MAKALAH
MATEMATIKA
(PYTHAGORAS,
TRAPESIUM, GARIS SINGGUNG LINGKARAN)
Disusun Oleh:
ILHAM NAZAMUDIN
KELAS VIII A
SMP
NEGERI 1 DARMARAJA
KECAMATAN
DARMARAJA KABUPATEN SUMEDANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pythagoras (582 SM - 496 SM) adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani
yang paling dikenal melalui salah satu teoremanya, yaitu dalil Pythagoras.
Walaupun fakta didalam dalil ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya
Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia lah yang
pertama membuktikan pengamatan ini secara matematis.
Dalil Pythagoras mengungkapkan hubungan antara sisi-sisi pada suatu segitiga
siku-siku. Banyak permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan segitiga
siku-siku atau sudut siku-siku, misalnya:
a)
Menentukan sisi miring dari
sisi miring suatu kuda-kuda rumah.
b)
Membuat pojok-pojok suatu
lapangan bola volly agar betul-betul siku-siku.
Melalui penerapan dalil
Pythagoras permasalahan itu akan dapat diselesaikan
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana rumus Pythagoras
dalam berbagai sisi segitiga siku-siku?
2.
Dalam kehidupan sehari-hari
digunakan untuk mengukur apa saja teorema Pythagoras?
3.
Bagaimana rumus Trapesium?
4.
Bagaimana Rumus Garis
Singgung Lingkaran?
.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menghitung
Panjang Sisi Segitiga Siku-Siku Menggunakan Dalil Pythagoras
Coba perhatikan Gambar 5.3.
Gambar tersebut menunjukkan sebuah segitiga siku-siku ABC dengan panjang sisi
miring b, panjang sisi alas c, dan tinggi a. Berdasarkan, teorema Pythagoras,
dalam segitiga siku-siku tersebut berlaku:
Sekarang, bagaimana
menentukan panjang sisi-sisi yang lain? seperti panjang sisi alas c atau tinggi
a? Dengan menggunakan rumus umum teorema Pythagoras, diperoleh perhitungan sebagai
berikut:
Dari uraian tersebut, penulisan teorema
Pythagoras pada setiap sisi segitiga siku-siku dapat dituliskan sebagai
berikut:
Dalam segitiga siku-siku ABC, siku-siku di
titik C, berlaku rumus:
1.
|
Jika sisi a dan b diketahui , maka sisi c
dapat dihitung
dengan rumus : c2 = a2 + b2 |
2.
|
Jika sisi b dan c diketahui , maka sisi a
dapat dihitung
dengan rumus : a2 = c2 - b2 |
3.
|
Jika sisi a dan c diketahui , maka sisi b
dapat dihitung
dengan rumus : b2 = c2 - a2 |
2. Penerapan
Teorema Pythagoras dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali
masalah - masalah yang dapat dipecahkan menggunakan teorema Pythagoras. Untuk
mempermudah perhitungan, alangkah baiknya jika permasalahan tersebut dituangkan
dalam bentuk gambar.
Coba kamu perhatikan dan pelajari contoh -
contoh soal berikut ini secara saksama.
Dalil Phytagoras sangat mudah untuk
diaplikasikan dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan segitiga
siku-siku.
Selain mudah diaplikasikan, dalil Pythagoras
juga memiliki peranan dalam kehidupan sehari-hari..,, misalnya untuk mengetahui
tinggi layangan yang kita terbangkan. Kita tidak usah menggunakan alat ukur
untuk mengukur tinggi layangan dari atas tanah, cukup dengan mengetahui panjang
tali yang kita gunakan untuk bermain layang-layang dan juga jarak dari pemain
layang-layang terhadap layang-layang, maka kita bisa menentukan tinggi dari
layang-layang.
3. BANGUN
DATAR TRAPESIUM
A.Dfinisi
trapesium
Trapesium adalah segiempat yang
hanya mempunyai dua sisi sejajar.
Adapun
jenis-jenis trapesium yaitu:
Trapesium
siku-siku
Trapesium
siku-siku adalah trapesium yamg mempunyai tepat dua sudut siku-siku,satu sudut
alas dan lainnya sudut atas.
Trapesium
sama kaki
Trapesium
sama kaki adalah trapesium yang kaki-kakinya (dua sisinya) sama panjang.
Trapesium
sembarang
Trapesium
sembarang adalah trapesium yang keempat sisinya tidak
sama panjang.
Sifat-sfat
trapesium yaitu:
1. Pada trapesium sama kaki
ABCD, sudut-sudut alasnya sama besar dan sudut puncaknya sama besar.
2. Pada trapesium sama kaki
ABCD, diagonalnya sama panjang (AC = BD).
3. Pada trapesium sembarang ABCD
u<A + u<C = u<B + u<D = = 180o
4. Pada trapesium sembarang
ABCD memiliki sepasang sisi sejajar AB//CD.
Contoh aplikasi sifat-sifat
trapesium:
Panjang
AD = Panjang BC
Sudut
DAB = Sudut ABC = Bukan sudut siku-siku
Sudut
CDA = Sudut DCB =bukan sudut siku-siku
Jadi,
bangun IJKL adalah trapesium
B.Keliling
dan Luas trapesium
Keliling
trapesium
Pada
gambar trapesium diatas mempunyai sisi AB, BC, CD, dan AD. Keliling trapesium
ABCD adalah jumlah dari panjang semua sisinya yaitu AB + CD + AD + BC.
Sehingga
rumus keliling trapesium adalah
Jika
belah ketupat ABCD dengan sisi AB, BC, CD, dan AD dan keliling K, maka
K=AB
+ CD +AD + BC
Luas
Trapesium
Trapesium
diatas mempunyai dua sisi sejajar yaitu sisi alas AB dan sisi puncak CD, dan
tinggi t. Sehingga dapat kita rumuskan luas trapesium sebagai
berikut:
Jika
trapesium ABCD dengan sisi sejajar AB dan CD, tinggi t dan
luas L, maka
L=1/2 X (AB + CD) X t atau
L=jumlah
rusuk sejajar x timggi
Contoh
1.Suatu
trapesium sama kaki ABCD dengan panjang AB= 24 cm dan CD = 12 cm, BC = 10 cm
dan tinggi 8 cm, hitunglah keliling dan luasnya!
Jawab:
K =
AB + BC + CD + AD
24
cm + 10 cm + 12 cm + 10 cm = 56 cm
L
= ½ X (AB + CD) X t
½ x 36 cm x 8 cm = 144 cm 2
Jadi
keliling trapesuium adalah 56 cm, dan luasnya 144 cm.
5.
Persamaan Garis Singgung
Sekarang kita akan menentukan persamaan garis
singgung yang melalui titik A(x1,y1) pada lingkaran yang memiliki persamaan x2 + y2 = r2, yaitu lingkaran yang berpusat di
titik (0, 0) dan berjari-jari r. Perhatikan gambar
(ilustasi) berikut.
Persamaan Lingkaran
x2 + y2 = r2
x2 + y2 = r2
Catat
bahwa setiap garis singgung Tepat akan menyentuh 1 (satu) titik di lingkaran.
Oleh karena itu kita bisa menarik garis dari titik singgung tersebut ke pusat
lingkaran yang juga akan membentuk Jari-jari Lingkaran.
Persamaan Garis Singgung Lingkaran 1
Persamaan
garis singgung yang melalui titik A(x1, y1) pada lingkaran
x2 + y2 = r2 adalah x1x + y1y = r2.
x2 + y2 = r2 adalah x1x + y1y = r2.
Contoh Soal
:
Tentukan persamaan garis singgung yang melalui titik (2, –3) pada lingkaran
x2 + y2 = 13.
Jawab :
Dik : x1 = 2, y1 = –3 dan L = x2 + y2 = 13
Maka :
x1 x + y1 y = r2
2x + (-3) y = 13
2x - 3y = 13
Tentukan persamaan garis singgung yang melalui titik (2, –3) pada lingkaran
x2 + y2 = 13.
Jawab :
Dik : x1 = 2, y1 = –3 dan L = x2 + y2 = 13
Maka :
x1 x + y1 y = r2
2x + (-3) y = 13
2x - 3y = 13
2x - 3y - 13 = 0
Persamaan Garis Singgung Lingkaran 2
persamaan
garis singgung lingkaran yang melalui titik A(x1, y1) pada lingkaran yang berpusat di titik (a, b) dan
berjari-jari r.
Dari ilustarsi diatas kita bisa menentukan Rumus nya yaitu :
Jika L = (x – a)2 + (y – b)2 = r2 ,
maka persamaan garis singgungnya adalah :
(x – a)(x1 – a) + (y – b)(y1 – b) = r2.
maka persamaan garis singgungnya adalah :
(x – a)(x1 – a) + (y – b)(y1 – b) = r2.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Dalam
segitiga siku-siku ABC, siku-siku di titik C, berlaku rumus:
1.
|
Jika sisi a dan b diketahui , maka sisi c
dapat dihitung
dengan rumus : c2 = a2 + b2 |
2.
|
Jika sisi b dan c diketahui , maka sisi a
dapat dihitung
dengan rumus : a2 = c2 - b2 |
3.
|
Jika sisi a dan c diketahui , maka sisi b
dapat dihitung
dengan rumus : b2 = c2 - a2 |
Contoh aplikasi sifat-sifat
trapesium:
Panjang
AD = Panjang BC
Sudut
DAB = Sudut ABC = Bukan sudut siku-siku
Sudut
CDA = Sudut DCB =bukan sudut siku-siku
Jadi,
bangun IJKL adalah trapesium
Persamaan
garis singgung yang melalui titik A(x1, y1) pada lingkaran
x2 + y2 = r2 adalah x1x + y1y = r2.
x2 + y2 = r2 adalah x1x + y1y = r2.
2. Dalam
kehidupan sehari-hari banyak sekali masalah - masalah yang dapat dipecahkan
menggunakan teorema Pythagoras misalnya untuk menghitung tinggi dinding,
panjang tangga, tinggi layang-layang, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Lapis matematika 3
0 comments:
Post a Comment