PENGRAJIN
UKIRAN KAYU
KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir sekolah
Oleh:
Deti
Nurmalasari
9980562962
XI IPA 1
PROGRAM
ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI DARMARAJA
SUMEDANG
2015
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH PROSES PENGAMPELASAN TERHADAP
KESEHATAN
PENGRAJIN UKIRAN KAYU
Hari :
Tanggal :
Disetujui dan disahkan:
Pembimbing
Aryani
Purbasari, S.Pd., M.M.Pd.
NIP.19860711 200902 2 001
|
Wali Kelas
Jajang
Kurniawan, M.Pd
NIP. 19740323 200902 1 001
|
Mengetahui:
Kepala Sekolah:
Drs.H.Wowo
Kartiwa, M.M
NIP. 19590710 198603 1 012
HALAMAN PENYERAHAN
Yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : Deti Nurmalasari
NIS : 9980562962
Kelas : XI IPA 1
Dengan ini penulis menyerahkan laporan hasil karya tulis berjudul
“Pengaruh Pengampelasan terhadap Kesehatan Pengrajin Ukiran Kayu” yang telah
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10 Desember 2014 di Jepara Jawa Tengah.
Demikian pernyataan ini saya sampaikan
dan atas perhatian Bapak/Ibu Guru saya Ucapkan Terimakasih.
Penerima
Aryani
Purbasari, S.Pd., M.M.Pd.
NIP.19860711 200902 2 001
|
Darmaraja, Februari 2015
Penulis
Deti
Nurmalasari
NIP. 99805620962
|
KATA PENGANTAR
Seraya memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena
penlis menyadari bahwa berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pengaruh Proses Pengamplasan Terhadap
Kesehatan Pengrajin Ukiran Kayu”.
Karya tulis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan mengikuti ujian
akhir sekolah dan ujian nasional.
Sehubungan dengan tersusunnya karya tulis ini penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
terimakasih kepada :
1.
Bapak Drs. H. Wowo kartiwa, M.M sebagai Kepala
Sekolah SMAN Darmaraja.
2.
Bapak Jajang Kurniawan, M.Pd sebagai Wali kelas
XI IPA 1.
3.
Ibu Aryani Purbasari, S.Pd sebagai guru
pembimbing yang telah membimbing dan bersedia meluangkan waktunya.
4.
Pihak – pihak yang tidak disebutkan satu-persatu
yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
Mudah-mudahan amal dan jasa baik mereka diterima oleh Allah swt. Dan
dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Semoga karya tulis ini juga berguna
untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca termasuk penulis. Penulis
menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak mendapat kekurangan dan kelemahan.
Oleh karena itu kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati
demi penyempurnaan dimasa yang akan datang.
Darmaraja,
Februari 2015
Penulis
i
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENYERAHAN
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah................................................................. 1
1.2 Rumusan
Masalah........................................................................... 2
1.3 Pembatasan
Masalah....................................................................... 2
1.4 Tujuan
Penelitian............................................................................ 2
1.5 Waktu
dan Tempat Penelitian........................................................ 2
1.6 Metode
dan teknik penelitian……………………………………..3
1.7 Sistematika
Penulisan..................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Pengaruh........................................................................... 5
2.2 Definisi Proses................................................................................ 5
2.3 Pengertia Pengamplasan................................................................. 6
2.4 Definisi Kesehatan.......................................................................... 6
2.5 Definisi Pengrajin........................................................................... 6
2.6 Definisi Ukiran............................................................................... 6
2.7 Definisi Kayu.................................................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Proses pengamplasan pada
ukiran kayu ………………………….7
3.2 Pengaruh
proses pengamplasan terhadap
kesehatan pengrajin ukiran………………………………………..7
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan………………………………………………………...9
4.2 Saran……………………………………………………………….9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………10
LAMPIRAN
ii
|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mengukir dengan bahan kayu sudah banyak dilakukan para seniman ukir sejak
berpuluh – puluh atau bahkan beratusan tahun yang lalu. Beberapa orang
melakukannya untuk hobi dan kesenangan ada juga karena tuntutan pekerjaan untuk
mencari nafkah.
Ukiran adalah kerajinan utama yang berasal dari kota jepara. Kayu yang
bisa diukir kebanyakan berasal dari kayu jati,mahoni, damar, sengon dan
lain-lain. Di Jepara banyak dijumpai para pengrajin ukiran, mulai dari bentuk
patung, motif daun, ukuran relief dan lain-lain. Berbicara mengenai ukiran,
yang pertama kali terlintas dipikiran kita pasti ukiran Jepara. Tidak heran
memang, sebab di Jepara merupakan salah satu kawasan industry penghasil mebel
ukir terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, produk ukiran jepara telah
dipasarkan secara luas ke banyak daerah, baik dalam negeri maupun ke luar
negeri. Hamper di seluruh wilayah Indonesia terdapat produk ukiran yang berasal
dari jepara, baik berupa mebel, kaligrafi, reilief atau pun jenis produk ukiran
lainnya. Bahkan ada sebagian orang uyang mengatakan bahwa kiblatnya ukiran kayu
di Indonesia adalah jepara. Meskipun di daerah dan tempat lain tentunya
terdapat juga kawasan industry mebel ukir serupa tapi perkembangannya tidak
semaju di Jepara.
Adapun teknik-teknik dalam pembuatan ukiran kayu Jepara antara lain
teknik pemotongan, penggergajian, pengerutan serta pengamplasan. Keseluruh
aspek pekerjaan tersebut berpotensi terhadap debu dan berdampak terhadap
gangguan saluran pernafasan.
Berdasarkan pemaparan diatas. Penulis merasa tertarik untuk meneliti
tentang proses pengamplasan serta pengaruhnya terhadap kesehatan yang akan
dituangkan kedala karya tulis berhudul “Pengaruh Proses Pengamplasan Terhadap
Kesehatan Pengrajin Ukiran”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan tadi,
penulis merumuskan beberapa pokok permasalahan diantaranya :
1.
Bagaimana proses pengamplasan itu?
2.
Apa pengaruh proses pengamplasan terhadap
kesehatan pengrajin ukiran?
1.3 Pembatasan Masalah
Permasalahan yang penulis teliti dan paparkan yang nantinya bisa terarah
dengan tujuan yang hendaknya dicapai serta menghindari terlampau luasnya
permasalahan, maka penelitian dan pemaparan ini akan dibatasi dengan hal-hal
yang bersifat pengetahuan seputar proses pengamplasan ukiran kayu.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penyusunan karya tulis ini diantaranya sebagai berikut
:
1.4.1
Untuk mengetahui teknik proses pengamplasan pada
ukira kayu.
1.4.2
Untuk mengetahui pengaruh proses pengamplasan
terhadap kesehatan pengrajin ukiran.
1.5 Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat yang dijadikan penelitian yaitu kota Jepara, adapun waktu penelitian
yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu pada
Hari : Rabu
Tanggal : 10 Desember 2014
Pukul : 08.00 sd selesai
1.6 Metode dan Teknik Penelitian
Dalam penulisan karya tulis ini,
penulis menggunakan metode deskrisif, karena data yang disajikan ada dan
benar-benar terjadi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1.
Observatif, yaitu penulis terjun langsung melakukan
pengamatan dan penelitian terhadap objek yang di teliti yaitu ukiran kayu
Jepara.
2.
Interview, yaitu dengan mengadakan wawancara
dengan pihak-pihak terkait.
3.
Library research (Study literatur), yaitu
pengumpulan data dari buku-buku, naskah, dokumen, serta catatan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti baik yang ada diperpustakaan atau
internet.
1.7 Sistematika Penulisan
i.
Halaman Judul
ii.
Lembar Pengesahan
iii.
Lembar Penyerahan
iv.
Kata Pengantar
v.
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Pembatasan
Masalah
1.4 Tujuan
Penelitian
1.5 Waktu
dan Tempat Penelitian
1.6 Sistematika
Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi
Pengaruh
2.2 Definisi
Proses
2.3 Pengertia
Pengamplasan
2.4 Definisi
Kesehatan
2.5 Definisi
Pengrajin
2.6 Definisi
Ukiran
2.7 Definisi
Kayu
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Proses
pengamplasan pada ukiran kayu
3.2 Pengaruh
proses pengamplasan terhadap kesehatan pengrajin ukiran.
BAB IV PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
vi.
Daftar Pustaka
vii. Lampiran
viii. Riwayat
Hidup
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Definisi Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh adalah kekuatan yang
muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan
perubahan terhadap apa yang ada di sekitarnya :
Definisi
Pengaruh menurut para ahli :
1.
Wiryanto
Pengaruh merupakan tokoh formal maupun informal didalam
masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, kompeten dan aksesibel dibanding
pihak yang dipengaruhi.
2.
John Miller
Pengaruh merupakan komoditi berharga dalam dunia politik
Indonesia.
3.
Betram Johanes Okto Schrieke
Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat
diukur kepastiannya.
4.
Albert R. Robrt dan Gilbert
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh seseorang
ketika mereka tidak memilik kewenangan untuk mengambil keputusan.
2.2 Definisi Proses
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, proses merupakan suatu runtutan
perubahan atau peristiwa dalam perkembangan sesuatu.
Secara umum proses diartikan sebagai sebuah urutan pelaksanaan atau
peristiwa yang terjadi secara alami atau direkayasa.
2.3 Pengertian Pengamplasan
Pengamplasan yaitu teknik menghaluskan permukaan suatu benda dengan
menggunakan kertas amplas.
2.4 Definisi Kesehatan
1.
Wikipedia
Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
2.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Kesehatan adalah
suatu keadaan fisik, mental dan sosial kesejahteraan bukan hanya ketiadaan
penyakit atau kelemahan.
3.
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Kesehatan adalah
ketahanan jasmani, rohani, dan sosial yang dimiliki karena karunia dari Allah
dan wajib untuk disyukuri, dipelihara dan dikembangkan dengan baik.
2.5 Definisi Pengrajin
Pengrajin ialah orang yang pekerjaannya membuat barang-barang atau orang
yang mempunyai keterampilan berkaitan dengan kerajinan tertentu.
2.6 Definisi Ukiran
Ukiran adalah kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimatra dengan
membuat perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut sehingga didapat imaji
tertentu.
2.7 Definisi kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta tranting tumbuhan yang
mengeras karena mengalami lignifikasi (Pengayuan).
BAB III
PEMBAHASAN
MASALAH
3.1 Proses Pengamplasan Pada Ukiran Kayu
Amplas berfungsi untuk mengikis atau menghaluskan permukaan suatu benda.
Begitu juga pada ukiran kayu, setelah proses pengerutan selanjutnya yaitu
dengan cara menggosokan kertas amplas pada ukiran kayu. Halus dan kasarnya
kertas amplas ditunjukan oleh angka yang tercantum di balik kertas amplas
tersebut. Semakin besar angka yang tertulis menunjukkan semakin halus dan rapat
susunan pasir amplas tersebut.
Terdapat berbagai macam amplas berdasarkan material, bentuk, serta
kekasarannya. Amplas merupakan salah satu jenis material abrasif yang dibuat
dengan proses perletakan (coated abrasive). Amplas terdiri atas dua bagian yang
disatukan, yaitu backing yang digunakan pada amplas merupakan bahan fleksibel,
terbuat dari kertas tahan air, kain dan synthetic fiberglass. Amplas yang
menggunaka material backing dari bahan kertas tidak tahan air sehingga hanya
dapat digunakan pada pekerjaan pengamplasan kering (dry-sanding). Material abrasif
amplas terdapat dua jenis material. Abrasif
yang umum digunaka pada pekerjaan dan penyelesaian bodi otomotif.
Partikel abrasif terbuat dari silicon
carbide, terpecah-pecah menjadi butiran kecil pada saat pengamplasan dan secara
konstan memunculkan tepian baru yang tajam. Partikel-partikel ini sangant
sesuai untuk mengamplas (sanding) cat yang relatif lunak.
3.2 Pengaruh Proses Pengamplasan Terhadap Pengrajin
Ukiran Kayu
Kemajuan
dalam bidang industri di Indonesia memberikan dampak positif yaitu terbentuknya
lapangan kerja, membaiknya sarana transportasi dan komunikasi serta
meningkatnya taraf sosial ekonomi masyarakat. Suatu kenyataan yang perlu
disadari bahwa perkembangan kegiatan industri secara umum juga merupakan sektor
yang sangat potensial sebagai sumber pencemaran yang berdampak bagi kesehatan
dan lingkungan, misalnya pada proses pembuatan ukiran kayu Jepara yaitu pada
proses pengamplasan yang menimbulkan kontaminasi di udara tempat kerja ukiran
kayu terutama bagi pengrajin ukiran kayu debu kayu yang dihasilkan dari proses
pengamplasan akan mencemari tempat pembuatan ukiran erta lingkungan di
sekitarnya.
Debu sebagai komponen dari factor lingkungan kerja yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja. 35% penyakit pekerja pertukangan kayu di
pengaruhi oleh debu seperti sesak nafas, iritasi mata dan kulit. Debu kayu
merupakan salah satu bahaya potensial terhadap kesehatan pekerja. Apabila
terhirup dapat masuk ke saluran pernapasan dan akan terjadi penimbunan debu
dalam paru-paru dan jika kontak langsung dengan kulit akan timbul gatal seperti
alergi atau penyakit kulit lainnya yang dikenal dengan dermatosis.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1
Proses pengamplasan pada ukiran yaitu dengan
cara menggosokan kertas amplas yang bertujuab untuk menghaluskan ermukaan
ukiran kayu.
4.1.2
Proses pengamplasan ukiran kayu dapat
menimbulkan pencemaran udara di lingkungan sekitarnya serta berdampak buruk
terhadap saluran pernafasan terutama bagi pengrajin ukiran kayu.
4.2 Saran
4.2.1
Pada saat proses mengamplaskan sebaiknya
pengrajin ukiran menggunakan masker untuk menhindari debu agar tidak masuk pada
saluran pernafasan.
4.2.2
Mari bersama-sama menjaga kesehatan baik
kesehatan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Daftar Riwayat hidup
Nama : Deti Nurmalasari
Kelas : XI IPA 1
Alamat : Dsn. Jatisari Ds.
Jatibungur RT 01/RW 01
Kec. Darmaraja
Tempat, Tanggal
Lahir : Sumedang, 11 Juli 1998
Sekolah : SMAN Darmaraja
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
0 comments:
Post a Comment