DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
SEJARAH
NAMA KELOMPOK
1.
YANTI
WULANSARI
2.
RAHMAWATI
3.
DADANG
ABDUROHMAN
4.
IRFAN
AFANDI
5.
FIRDA
FERDIAN
PROGRAM
STUDI ILMU PENGETAHUAN SOCIAL
SMA
NEGERI DARMARAJA
2015
A.
BELANDA
1.
Gedung
Agung Yogyakarta
Gedung
utama kompleks istana ini mulai dibangun pada Mei 1824 yang diprakarsai oleh
Anthony Hendriks Smissaerat, Residen Yogyakarta ke-18 (1823 -1825 ) yang
menghendaki adanya
"istana"
yang berwibawa bagi residen-residen Belanda sedangkan arsiteknya adalah A.
Payen .
Karena
adanya Perang Diponegoro atau Perang Jawa ( 1825 -1830 ) pembangunan gedung itu
tertunda.
Pembangunan
tersebut diteruskan setelah perang tersebut berakhir yang selesai pada 1832.
Pada 10 Juni 1867 , kediaman resmi residen Belanda itu ambruk karena gempa
bumi. Bangunan baru pun didirikan dan selesai pada
1869.
Bangunan inilah yang menjadi gedung utama komplek Istana Kepresidenan
Yogyakarta yang sekarang disebut juga Gedung Negara .
Pada
19 Desember 1927, status administratif wilayah Yogyakarta sebagai karesidenan
ditingkatkan menjadi provinsi di mana Gubernur menjadi penguasa tertinggi.
Dengan demikian gedung utama menjadi kediaman para gubernur Belanda di
Yogyakarta sampai masuknya Jepang .
2.
Gedung
Sate Bandung
Gedung
Sate, dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya,
telah lama menjadi penanda atau markah tanah Kota Bandung yang tidak saja
dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia bahkan model
bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di
Jawa Barat. Misalnya bentuk gedung bagian depan Stasiun Kereta Api Tasikmalaya.
Mulai dibangun tahun 1920, gedung berwarna putih ini masih berdiri kokoh namun
anggun dan kini berfungsi sebagai gedung pusat pemerintahan Jawa Barat.
Gedung
Sate yang pada masa Hindia Belanda itu disebut Gouvernements Bedrijven (GB),
peletakan batu pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung
Walikota
Bandung
, B. Coops dan Petronella Roelofsen , mewakili Gubernur Jenderal di Batavia,
J.P. Graaf van Limburg Stirum pada tanggal 27 Juli 1920, merupakan hasil
perencanaan sebuah tim yang terdiri dari Ir. J.Gerber , arsitek muda kenamaan
lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland , Ir. Eh. De Roo dan Ir. G. Hendriks
serta pihak
Gemeente
van Bandoeng, diketuai Kol. Pur. VL. Slors dengan melibatkan 2000 pekerja, 150
orang diantaranya pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir
kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari
Konghu
atau Kanton, dibantu tukang batu, kuli aduk dan peladen yang berasal dari
penduduk Kampung Sekeloa, kampung Coblong Dago , Kampung Gandok dan Kampung
Cibarengkok, yang sebelumnya mereka menggarap Gedong Sirap (Kampus ITB ) dan Gedong
Papak (Balai Kota Bandung ).
3. Stasiun Beos Jakarta
Stasiun
kereta api ini biasanya disebut dengan nama B.O.S = Bataviasche Ooster Spoorweg (Batavia Eastern Railiway), namun bagi
penduduk Jakarta tempo dulu, stasiun ini sering di lafalkan dengan be-Os. kini
nama stasiun ini sering dikenal dengan stasiun Jakarta kota.
Stasiun
ini didirikan pada tahun 1929.stasiun beos merupakan salah satu ladmark kota
Jakarta tua, didirikan pada awal tahun 1903an, yang juga merupakan lambang dari
arsitektur bergaya modern pada masa itu. Merupakan pusat dari semua perjalanan
kereta api pada masanya dan juga merupakan stasiun pertama yang di buat.
4.
Gereja
Bleduk Semarang
Gereja Blenduk
(kadang-kadang dieja
Gereja
Blendug dan seringkali dilafazkan sebagai mBlendhug ) adalah Gereja Kristen
tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat
Belanda
yang tinggal di kota itu pada
1753,
dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Gereja ini sesungguhnya bernama
Gereja GPIB Immanuel, di Jl. Letjend. Suprapto 32. Kubahnya besar, dilapisi
perunggu, dan di dalamnya terdapat sebuah orgel Barok. Arsitektur di dalamnya
dibuat berdasarkan salib Yunani. Gereja ini direnovasi pada 1894 oleh W.
Westmaas dan H.P.A. de Wilde, yang menambahkan kedua menara di depan gedung
gereja ini. Nama Blenduk adalah julukan dari masyarakat setempat yang berarti
kubah. Gereja ini hingga sekarang masih dipergunakan setiap hari Minggu. Di
sekitar gereja ini juga terdapat sejumlah bangunan lain dari masa kolonial
Belanda.
5.
Lawang
Sewu Semarang
Lawang
Sewu merupakan sebuah gedung di Semarang , Jawa Tengah yang merupakan kantor
dari
Nederlands-Indische
Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun
1907.
Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.
Masyarakat
setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut
memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai
seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga
masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).
B.
JEPANG
1. Senjata Peninggalan Jepang Di
Temukan Di Palembang
Senjata
peninggalan jepang di temukan di Palembang. Jepang merupakan negara yang kaya
akan penemuan-penemuan canggihnya. Dulu Jepang juga pernah menjadi penjajah di
Indonesia. Maka dari itu banyak juga peninggalan sisa perang oleh Jepang di
Indonesia.
Seperti
yang ditemukan pada tanggal 23 September 2002 oleh dua orang kakak beradik
bernama Joko Priyono dan Mudiono, yaitu penemuan senjata antipesawat terbang
beserta 54 butir pelurunya. Senjata yang ditemukan itu katanya peninggalan
Jepang saat masa penjajahan.
Kakak
beradik tersebut, warga Srijaya, Sukarame, Palembang, Sumatra Selatan saat itu
sedang menggali tanah yang akan digunakan untuk membuat sumur di rawa yang
telah mengering, karena kemarau. Setelah menggali sekitar setengah meter,
cangkul mereka membentur benda keras, dan mengeluarkan bunyi benturan dengan
logam. Saking penasarannya, mereka terus menggali tanah dengan pelan dan penuh
perasaan, hingga benda berupa senjata dan selongsongan serta proyektil peluru.
Tahu
akan penemuannya itu sangat berbahaya dan bisa mengancam mereka, kemudian
menghentikan penggalian lalu melaporkan penemuannya tersebut ke kantor
kepolisian di daerah itu.
Tak
lama kemudian, datanglah empat personel Brigade mobil sumatera selatan ke
lokasi penggalian. Setelah itu juga ditemukan lagi dua buah magazine dan 54
peluru. Semua hasil penemuan itu masih kondisi aktif, mengenai daya ledak dan
jenisnya masih dalam penyelidikan Brimob, sumatera selatan, menurut Kapolsek
Talang Kepala Palembang Ajun Komisaris Polisi Irman Sugema.
2.
Goa Jepang di Biak – Papua
Dalam Goa Jepang ini terdapat sejumlah bilik kecil sebagai
tempat untuk beristirahat. Dalam Goa itu terdapat tiga ruang besar yang
dibentuk tentara Jepang untuk sejumlah kepentingan, masing-masing ruang dengan
fungsinya dan terhubung satu dengan lainnya. Ruang I dijadikan gudang, tempat
menyimpan bahan makanan, obat-obatan, peralatan perang, dan alat-alat
komunikasi. Ruang II, dijadikan tempat merawat orang sakit, dan ruang III
merupakan tempat yang dikhususkan bagi para perwira untuk melakukan rapat-rapat
berkaitan dengan kepentingan perang.
Goa Jepang ini
merupakan tempat pertahanan yang sangat kuat dan sulit sekali ditembus tentara
sekutu. Sehinnga elumpuhkan goa, pasukan sekutu di bawah pimpinan Jenderal
McArthur menjatuhkan drum-drum bahan bakar yang ditembaki dari udara. Tak
kurang dari 3.000 tentara Jepang tewas terkubur dalam goa.
C.
INGGRIS
1.
Fort
Marlborough, Salah satu peninggalan Inggris di Indonesia
3 buah makam
Residen Gubernur, yang nama-namanya disebutkan pada bingkai kayu. Mereka-mereka
adalah Thomas Parr (Residen Gubernur), Charles Murray (Asisten), dan satu lagi
tidak dikenal. Tidak ada lagi sumber yang menjelaskan tentang informasi 3 makam
tersebut, selain bingkai kayu tersebut.
Benteng
Marlborough. Fyi, Benteng Marlborough dibangun pada periode tahun 1714 – 1719.
Nama Marlborough sendiri diambil dari seorang bangsawan yang bernama John
Curcill First Duke Of Marlborough. Sedangkan Salah satu Gubernur pendudukan
Inggris yang terkenal dan pernah mendiami Benteng ini adalah Sir Thomas
Stamford Raffles, yang namanya diabadikan menjadi nama bunga besar yang berbau
tidak sedap atau Bunga Raflessia Arnodi. Nah, penemu Bunga Bangkai ini adalah
Orang yang bernama Dr. Joseph Arnold, asisten dari Raffles, sehingga nama
Arnoldi pada bunga bangkai diambil dari namanya. Bunga Bangkai sendiri, sampai
saat ini Saya belum pernah melihat wujud nyatanya, hanya dari gambar-gambar,
menurut cerita orang pemda, Bunga Bangkai ini tidak terlalu banyak tumbuh di
Kota Bengkulu. Namun, tersebar ke beberapa Kabupaten di Provinsi Bengkulu dan
Sumatera Barat.
D.
PORTUGIS
DAN SPANYOL
1.
BENTENG
TOLUKKO
Benteng
Tolukko adalah benteng peninggalan Portugis yang berada di
Kelurahan
Sangadji , Kecamatan Ternate Utara , Kota Ternate , Provinsi Maluku Utara,
Indonesia . Benteng Tolukko dibangun oleh seorang panglima Portugis yang
bernama Fransisco Serao, pada tahun 1540 . Benteng ini dibangun Portugis sebagai
pertahanannya dalam menguasai cengkih dan juga menguasai dominasinya di antara
bangsa Eropa yang lain. Benteng ini
diambil alih oleh Belanda pada tahun 1610 dan direnovasi oleh Pieter Both. Pada tahun 1864, oleh Residen P. van der Crab,
benteng Tolukko dikosongkan karena sebagian bangunannya telah rusak. Pemerintah
Republik Indonesia memugar benteng ini pada tahun
1996-
1997.
Konstruksi
Dahulu
benteng Tolukko dikenal dengan nama Benteng Hollandia. Benteng Tolukko dibangun
di atas fondasi batuan beku. Benteng ini terbentuk dari tiga buah bastion,
ruang bawah tanah, halaman dalam, lorong serta bangunan utama berbentuk egi
empat. Konstruksi bangunannya terbuat dari campuran batu kali, batu karang,
pecahan batu bata yang direkat oleh campuran kapur serta pasir.
0 comments:
Post a Comment