Monday, 15 June 2015

KARYA TULIS DAMPAK ADANYA LIMBAH KAYU

DAMPAK ADANYA LIMBAH KAYU
DILINGKUNGAN SEKITAR


KARYA TULIS
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Akademik
 di SMA Negeri Darmaraja

Oleh
NANDAR SUTISNA
9980562938
XI IPA 2


Description: logo sma.jpg.

PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAM
SMA NEGERI DARMARAJA
SUMEDANG
2015

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disahkan pada :
Hari              :
Tangggal      :

Menyetujui

Pembimbing





Dra. Hj.CICIH KURNIASIH
NIP. 196308131989032004


Mengetahui

Kepala SMAN Darmaraja







Drs. WOWO KARTIWA,M.M
NIP.195907101986031012
Wali Kelas XI IPA 4







JUA JUHAENA, S .Ag, M.Pdi
NIP.196011241983082003

                                                                                                                   


LEMBAR PENYERAHAN


Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama             : NANDAR SUTISNA
NISN             : 9970726390
Kelas             : XI IPA 2

Dengan ini menyerahkan karya tulis dengan Manfaat Minyak Tanah sebagai Bahan Pengawet Kayu. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2014 di Pusat Ukiran Jepara-Jawa Tengah.
Demikian pernyataan ini saya sampaikan, atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.



Menyetujui
Pembimbing







Dra. Hj. CICIH KURNIASIH, S.Pd
NIP. 196308131989032004
Darmaraja,  Maret 2015

Penulis







NANDAR SUTISNA
NISN. 9970726390



KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang telah memberikan berkat dan anugerah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis yang berjudul judul  Manfaat Minyak Tanah sebagai Bahan Pengawet kayu.
Karya Tulis ini berisikan tentang informasi mengenai manfaat minyak tanah yang dapat digunakan sebagai bahan pengawet untuk kayu sehingga kayu menjadi lebih tahan lama. Diharapkan karya tulis ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang hal tersebut.
Dalam penyusunan karya tulis ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.
Melalui kesempatan yang sangat berharga penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mebantu penyelesaian karya tulis ini, terutama kepada yang terhormat :
1.      Bapak Drs. Wowo Kartiwa,M.M, selaku Kepala SMAN Darmaraja;
2.      Ibu Jua Juhaena,S.Ag,M.Pdi, selaku Wali Kelas XI IPA 4;
3.      Ibu Dra.Hj.Cicih Kurnaesih, selaku Guru Pembimbing yang terlah meluangkan waktu, dan tenaga dalam rangka penyusunan karya tulis ini;
4.      Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan yang besar kepada penulis.;
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
Akhir kata semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, umumnya bagi para pembaca semua. Amin.





Darmaraja,   Maret 2015



Penulis





 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................   i
DAFTAR ISI........................................................................................................................   iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................   1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................................   1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................   2
1.3 Batasan Masalah..................................................................................................   2
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................................   2
1.5 Waktu dan Tempat Penelitian..............................................................................   3
1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data..............................................................   3
1.7 Sistematika Penulisan..........................................................................................   4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................   6
2.1 Pengertian manfaat..............................................................................................   6
2.2 Pengertian Minyak Tanah....................................................................................   6
2.2.1 Sifat Fisik Minyak Tanah..................................................................................   7
2.2.2 Informasi Penting Mengenai Minyak tanah......................................................   7 
2.3 Pengertian Bahan Pengawet Kayu......................................................................   8
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................   10
3.1 Kandungan Zat pada Minyak Tanah...................................................................   10
3.2 Manfaat Minyak Tanah sebagai Bahan Pengawet kayu......................................   11
3.3 Kelebihan Minyak Tanah dibandingkan Bahan Pengawet Kayu Lain................   12
3.4 Kekurangan Minyak tanah dengan Bahan Pengawet Kayu lainnya....................   12
3.5 Cara Pengawetan Kayu dengan Minyak Tanah. .................................................   13
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN.................................................................................   14
1.1  Simpulan..............................................................................................................   14
1.2  Saran....................................................................................................................   15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

 BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang Masalah
Seiring dengan terus meningkatnya jumlah populasi manusia , tentu berbanding lurus dengan  peningkatan  kebutuhan akan tempat tinggal.Sebagai salah satu bahan bangunan, tentunya kayu sangat diperlukan, baik untuk konstruksi, bahan pelengkap, perangkat interior ataupun perabot rumah tangga. Kayu  untuk bahan bangunan  hendaknya memiliki kwalitas yang bagus. Dalam artian kayu tersebut memiliki keawetan yang baik. Tetapi kenyataannya tidak demikian, kayu yang berkwalitas sekarang sulit didapat. Sangat langka.
Untuk mengatasi hal tersebut tentunya kita berfikir,bagaimana kayu tersebut dapat digunakan  selama mungkin. Hal yang dapat kita lakukan selain selektif dalam memilih kayu yang akan kita gunakan, pengawetan kayu juga dapat menjadi solusi.
Salah satu bahan pengawet yang dapat kita gunakan adalah minyak tanah, semua orang tentu tau,pernah mendengar,atau pernah menggunakaannya. Minyak tanah atau kerosin adalah zat cair yang termasuk golongan minyak bumi, minyak tanah biasanya di gunakan sebagai bahan bakar kompor minyak, namun saat ini sudah jarang digunakan karena harganya yang mahal dan cukup langka. Selain sebagai bahan bakar ternyata minyak tanah jika ditambah kamper dapat menjadi bahan pengawet kayu. Penggunaan minyak tanah sebagai bahan pengawet kayu banyak digunakan oleh para pelaku industry mebelir seperti yang penulis temukan saat melakukan kunjungan ke Central Ukir Jepara. Para pengrajin disana banyak menggunakan minyak tanah sebagai bahan untuk mengawetkan kayu.
Hal tersebutlah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Manfaat Minyak Tanah sebagai Bahan Pengawet Kayu”

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan dan akan membahasnya antara lain sebagai berikut:
1.      Kandungan apa saja yang terdapat dalam minyak tanah?
2.      Bagaimana manfaat minyak tanah sebagai bahan pengawet kayu?
3.      Apa kelebihan minyak tanah dibandingkan dengan bahan pengawet kayu lainnya?
4.      Apa kekurangan minyak tanah dibandingkan dengan bahan pengawet kayu lainnya?
5.      Bagaimana proses pengawetan kayu dengan menggunakan minyak tanah?

1.3  Batasan Masalah
Sebagai upaya memfokuskan pembahasan dalam penelitian, maka dalam penelitian ini penulis membatasi pembahasannya hanya mengenai:
1.      Manfaat minyak tanah sebagai bahan pengawet kayu.
2.      Kandungan minyak tanah .
3.      Kelebihan minyak tanah dibandingkan bahan pengawet lainnya.
4.      Kekurangan minyak tanah dibandingkan bahan pengawet kayu lainnya.
5.      Proses pengawetan kayu dengan minyak tanah..

1.4  Tujuan Penelitian
Berdasarkaan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1.      Mengetahui kandungan  zat yang terdapat dalam minyak tanah.
2.      Mengetahui manfaat minyak tanah sebagai bahan pengawet kayu.
3.      Mengetahui kelebihan minyak tanah dibandingkan dengan bahan pengawet kayu lainnya.
4.      Mengetahui kekurangan minyak tanah dibandingkan dengan bahan pengawet kayu lainnya.
5.       Mengetahui proses pengawetan kayu dengan menggunakan minyak tanah.

1.5  Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksankan pada:
Hari/Tanggal   : Rabu, 10 Desember 2014
Waktu             : 08.00 s/d selesai
Tempat            : Central Ukir Jepara

1.6  Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskipsi yang meliputi:
1.         Metode Observasi
Penulis mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu objek  dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.
2.         Studi Kepustakaan
Penulis menghimpun informasi yang relevan dengan topic atau masalah yang akan diteliti.
3.         Metode Literatur
Penulis mencari data dari internet, artikel dan hasil dari membaca buku yang berhubung pada objek yang sedang diteliti untuk dijadikan bahan perbandingan.
4. Metode wawacara
Penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara terhadap narasumber yang berhubungan dengan objek yang sedang diteliti.

1.7  Sistematika Penulisan
Penyusunan karya tulis ini dibagi kedalam beberapa bab, antara lain:
BAB I PENDAHULUAN
            1.1 Latar Belakang Masalah
            1.2 Rumusan Masalah
            1.3 Batasan Masalah
            1.4 Tujuan Penelitian
            1.5 Waktu dan Tempat Penelitian
            1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
            1.7 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manfaat
2.2 Minyak Tanah
            2.2.1 Sifat Fisik Minyak Tanah
                        2.2.2 Informasi Penting Mengenai Minyak tanah
            2.3 Pengertian Bahan Pengawet Kayu
BAB III PEMBAHASAN
            3.1 Kandungan Zat pada Minyak Tanah
            3.2 Manfaat Minyak Tanah sebagai Bahan Pengawet kayu
            3.3 Kelebihan Minyak Tanah dibandingkan Bahan Pengawet Kayu Lain
3.4 Kekurangan Minyak Tanah dibandingkan Bahan Pengawet Kayu Lain 
3.5 Cara Pengawetan Kayu dengan Minyak Tanah
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1  Simpulan
4.2  Saran
DAFTAR PUSTAKA.
BIODATA PENULIS



 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Manfaat
           Pengertian manfaat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah guna, faedah untung atau laba.

2.2 Pengertian Minyak Tanah
Minyak bumi adalah istilah yang meluas .Secara harfiah, minyak bumi berarti ‘minyak di dalam perut bumi’. Istilah minyak bumi lebih tepat karena minyak ini terdapat didalam perut bumi bukan didalam tanah.
Bahasa Inggris minyak bumi adalah petroleum yang berasal dari bahasa Yunani πέτρα (petra) yang berarti ‘batu’ dan ἔλαιον (elaison) yang berarti minyak. Kata petroleum pertama kali digunakan dalam karangan De Natura Fossilium yang dikarang pada tahun 1546 oleh Georg Bauer yang berkebangsaan Jerman.
Berdasarkan hasil distilasinya minyak bumi didapatkan berbagai bahan bakar seperti LNG(Liquid Natural Gas), bensin, nafta, minyak tanahdan solar. Yang akan kita bahas kali ini adalah minyak tanah minyak tanah (kerosine) adalah cairan encer dan bening dari campuran hidrokarbon jenuh yang mudah terbakar. Minyak tanah diperoleh dengan distilasi fraksional dari petroleum pada suhu 150ºC sampai 275ºC (rantai kabon C12 sampai C15). Minyak tanah selain digunakan dalam lampu minyak tanah, minyak tanah juga digunakan sebagai bahan bakar mesin jet, (lebih tehnikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8).
Nama kerosene diturunkan dari bahasa Yunani Keros(kepwa,malam). Biasanya,minyak tanah didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah merox atau hidroteater,untuk mengurangi kadar belerangnya dan pengaratannya.


            2.2.1 Sifat Fisik Minyak Tanah
            Titik didih: 175-284
            Berat jenis: 0,7-0,83
Minyak bumi biasanya mengandung  5-2,5 % minyak tanah, sedangkan dalam minyak tanah terdapat senyawa~senyawa seperti paraffin, neften, aromatic, dan senyawa belerang.Jumlah komponen senyawa dalam minyak tanah akan mempengaruhi sifat~sifat minyak tanah.
Sifat~sifat yang harus dimiliki minyak tanah adalah : titik nyala, titik asap, kekentalan,kadar belerang, sifat pembakaran  serta bau dan warna yang khas.
            2.2.2 Informasi Penting Mengenai Minyak Tanah
Fakta unik mengenai minyak tanah adalah diberbagai negara seperti  Rusia, Eropa Timur, dan Afrika, minyak tanah digunakan  sebagai obat. Aplikasi yang paling umum adalah untuk infeksi dan penyakit menular, penyakit auto imun, kanker, arthritis dan penyakit rematik pada umumnya. Dengan melakukan terapi minyak tanah(dengan meminum minyak tanah dengan kadar tertentu) dapat menghilangkan mikroba, patogen, dan jamur dalam usus. Sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Di Indonesia, minyak tanah digunakan untuk mengusir koloni serangga social,seperti semut,atau mengusir kecoa. Selain itu, beberapa pembasmi serangga bermerek juga menggunakan minyak tanah sebagai komponennya.

2.3 Pengertian Bahan Pengawet Kayu
Bahan pengawet kayu adalah suatu senyawa (bahan) kimia,baik berupa tunggal maupun campuran dua atau lebih bahan, yang dapat menyebabkan kayu yang digunakan secara benar akan mempunyai ketahanan terhadap cendawan, serangga,dan prusak kayu lainnya. Kemanjuran bahan pengawet tergantung pada toksisitas(daya racun = daya bunuh) terhadap organisme perusak kayu. Semakin tinggi kemampuan meracumi semakin manjur dan efektif pula bahan pengawet itu digunakan pada kayu.
 Disamping  bersifat racun bagi perusak kayu,  pengawet kayu juga harus memenuhi persyaratan berikut antara lain:
1.      Bahan pengawet kayu harus mempunyai daya tembus tinggi sehingga mudah diresapkan pada kayu menuju bagian yang cukup dalam.
2.      Bahan pengawet kayu tidak mudah menguap dan tidak mudah terurai menjadi unsur~unsur tak beracun.
3.      Bahan pengawet tidak menimbulkan perkaratan,dan tidak mengkerosikan(mengauskan) logam (paku) yang bersentuhan dengan kayu yang diawetkan.
4.      Bahan pengawet kayu tidak mengganggu sifat kayu.
5.      Bahan pengawet kayu tidak berbahaya bagi manusia.
6.      Bahan pengawet kayu tidak mempertinggi daya kebakaran.
7.      Bahan pengawet kayu mudah diangkut dan dikerjakan.
8.      Bahan pengawet kayu  mudah diperoleh dan murah.
9.      Bahan pengawet kayu sebaiknya tidak berwarna dan tidak berbau.
Sampai saat ini, belum ada satu jenis bahan pengawet kayu dapat memenuhi persyaratan tersebut. Dalam memilih bahan pengawet kayu perlu diperhatikan antara lain tujuan penggunaan kayu( di dalam atau di luar ruangan), jenis organisme perusak kayu yang akan dicegah serangannya, bentuk dan kualitas bahan atau barang yang akan diawetkan dan cara pengawetan yang akan digunakan.
            Berdasarkan cara pemakaiannya, bahan pengawet kayu digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
1.                  Bahan pengawet kayu berupa minyak.
2.                  Bahan pengawet berupa larut minyak.
3.                  Bahan pengawet larut air.

BAB III

PEMBAHASAN



3.1  Kandungan Zat pada Minyak Tanah
Minyak bumi biasanya mengandung  5-2,5% minyak tanah, sedangkan dalam minyak tanah terdapat senyawa-senyawa seperti paraffin, neften, aromatic, dan senyawa belerang.Jumlah komponen senyawa dalam minyak tanah akan mempengaruhi sifat-sifat minyak tanah.
Kandungan minyak tanah :
1.Parafin
Paraffin adalah sekelompok senyawa hidrokarbon jenuh berantai lurus (alkana),CnH2+2. Contohnya metana (CH4), etana (C2H60, n-butana (C4H12), isobutana (2-metil propana, C4H10), isopentana (2,metal butane,C5H12). Jumlah senyawa yang tergolong isoparafin jauh lebih banyak daripada senyawa tergolong n-parafin. Tetapi ,didalam minyak bumi  mentah, kadar senyawa isoparafin biasanya lebih kecil daripada n-parafin.
2. Naftan
Naftan adalah sekelompok senyawa hidrokarbon jenuh yang membentuk srtuktur cincin dengan rumus molekul CnH2n. Senyawa-senyawa kelompok neftan yang banyak ditemukan adalah senyawa yang struktur cincinnya tersusun atas 5 atau 6 atom karbon. Contohnya adalah siklopentana (C6H12) dan sikloheksana (C6H12). Umumnya, dilam minyak bumi mentah ,neftana merupakan kelompok senyawa hidrokarbon yang memiliki kadar terbanyak kedua setelah n-parafin.
3. Aromatik
Aromatik adalah sekelompok senyawa hidrokarbon tak jenuh yang berintikan atom-atom karbon membentuk atom-atom karbon yang membentuk benzene (C6H6). Contohnya benzene (C6H6), metilbenzen(C7H8),dan neftalena (C7H8),dan neftalena (C10H8). Minyak bumi dari Sumatera dan Kalimantan umumnya memiliki kadar aromat yang relative besar.
4. Senyawa Belerang
Belerang terdapat dalam bentuk hydrogen sulfide (H2S), belerang bebas (S), markoptan (R-SH),dengan R=gugus alkil) ,sulfida(R-S-R), disulfide
(R-S-S-R) dan tiofen (sulfide siklik). Kerugian yang diakibatkan bila kadar belerang terlalu tinggi adalah:
a.       Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan.
b.      Mengakibatkan kerosi dari bagian-bagian logam. (menyebabkan hujan asam).

3.2 Manfaat Minyak Tanah sebagai Bahan Pengawet kayu
Salah satu syarat sebagai bahan pengawet kayu adalah dapat membuat kayu mempunyai ketahanan terhadap cendawan, serangga,dan prusak kayu lainnya.Telah disampaikan dibab sebelumnya bahwa minyak tanah dapat membunuh serangga koloni seperti semutdan kecoa,minyak tanah juga digunakan sebagai komponen dalam produk pembasmi serangga. Dan dalam bab itu juga (Bab II) disampaikan bahwa minyak tanah yang digunakan sebagai pengobatan dapat membunuh jamur dan pathogen. Dari beberapa penjelasan diatas dapat menjadi dasar yang kuat mengapa minyak tanah bisa digunakan sebagai bahan pengawet kayu, seperti yang penulis temukan saat melakukan kunjungan ke sentra ukir Jepara.
Minyak tanah yang bersifat racun terhadap organism perusak kayu menjadi alasan yang kuat mengapa pengrajin menggunakan minyak tanah sebagai bahan pengawet kayu ukiran.







3.3  Kelebihan Minyak Tanah dibandingkan Bahan Pengawet Kayu Lain
            Setiap produk atau barang tentu memiliki kelebihan dibandingkan dengan produk lainnya. Begitupun dengan pengawet kayu sampai saat ini memang belum ada produk yang dapat memenuhi semuakriteria tersebut. Tentunya sebagai konsumen kita memilih produk yang lebih unggul diantara produk sejenis lainnya.Minyak tanah sebagai bahan pengawet kayu memiliki keunggulain(kelebihan)antara lain :
1.      Minyak tanah bersifat racun pada mikroorganisme perusak kayu.
2.      Minyak tanah tidak menimbulkan perkaratan,dan tidak mengkerosikan(mengauskan) logam (paku) yang bersentuhan dengan kayu yang diawetkan.
3.      Minyak tanah tidak mengganggu sifat kayu.
4.    Minyak tanah tidak berbahaya bagi manusia.
5.      Minyak tanah mudah diangkut dan dikerjakan.
6.      Proses pengerjaannya mudah dan tidak membutuhkan waktu lama.

3.4 Kekurangan Minyak Tanah dibandingkan bahan Pengawet Kayu Lainya.
            Selain memiliki kelebihan yang telah dijelaskan diatas minyak tanah sebagai baha pengawet kayu juga memiliki kekurangan jika dibandingkan dengan bahan pegawet kayu lainnya. Kekurangan minyak tanah dibandingkan bahan pegawet lainnya adalah :
1.      Minyak tanah harganya mahal dan sulit didapatkan. Kita ketahui sejak tahun 2009 minyak tanah harganya melambung tinggi sehingga para konsumen merasa keberatan aka kenaikan harga tersebut. Kelangkaan minyak tanah juga mendorong para konsumen untuk beralih ke bahan bakar lainnya. Hal tersebut juga mengakibatkan penggunaan minyak tanah sebagai bahan pengawet kayu juga berkurang dan digantika dengan bahan pengawet kayu lainnya yang lebih murah dan mudah didapatkan.
2.      Minyak tanah memiliki bau yang menyengat. Salah satu syarat bahn pengawet kayu yang baik adalah tidak berwarna dan tidak berbau. Minyak tanah memiliki bau yang cukup menyengat sehingga menggaggu keyamanan konsumen.
3.      Minyak tanah mempertinggi resiko kebakaran . Sebagaimana kita ketahui minyak tanah adalah bahan bakar kompor minyak, pastinya minyak tanah memiliki sifat mudah terbakar, sehingga membahayakan keselamatan konsumen.

3.5 Cara Pengawetan Kayu dengan Minyak Tanah
                 Menurut hasil wawancara terhadap pegawai industri mebelir dan hasil pengamatan penulis saat melakukan penelitian di Central Ukir Jepara diperoleh informasi bahwa cara pengawetan dengan menggunakan minyak tanah  adalah dengan mencampurkan kurang lebih I0 butir kamper  untuk satu liter minyak tanah. Kamper dihaluskan dan di campur rata di dalam minyak tanah. Lalu kita olesi seluruh permukaan kayu hingga rata. Kayu siap kita gunakan, ini biasa kita pakai untuk kayu kuzen, atau daun pintu dan jendela.
            Penggunaan minyak tanah sebagai bahan pengawet kayu ini tidak membutuhkan waktu yang lama dan pengerjaan yang sulit,cukup dengan mengoleskan campuran minyak tanah dan kamper secara rata pada permukaan kayu dapat menjaga keawetan kayu 15 sampai 20 tahun, tergantung jenis kayu yang digunakan. Tambahan kamper ini dikarenakan kamper mengandung zat anesti dan antimikroba sehingga kamper dapat membunuh mikroorganisme perusak kayu seperti jamur dan mikroorganisme lainnya. Kamper juga dapat meredam bau dari minyak tanah sehingga menjadi netral.
 BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN


4.1.1        Simpulan
Berdasarkan pemaparan pada bab sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:
1. Minyak tanah memiliki memiliki kandungan parafin, neftan, aromatik, dan senyawa belerang, kandungan tersebut menentukan sifat fisik dari minyak tanah.
2.  Minyak tanah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet kayu karena minyak tanah bersifat racun terhadadap terhadap organism perusak kayu.
3. Kelebihan minyak tanah dibandingkan dengan bahan pengawet kayu lainnya adalah: minyak tanah bersifat racun terhadap organism perusak kayu,minyak tanah tidak mengganggu sifat kayu, mudah diangkut dan dikerjakan, tidak berbahaya bagi manusia dan tidak menimbulkan perkaratan pada logam.
4.  Kekurangan minyak tanah dibandingkan bahan pengawet kayu lainnya adalah: harganya mahal dan sulit didapatkan, mempertinggi resiko kebakaran, dan memiliki bau yang cukup menyengat.
5.  Proses penggunanan minyak tanah sebagai bahan pengawet kayu adalah dengan    cara mencampurkan minyak tanah dengan kamper yang telah dihaluskan, lalu  mengoleskannya secara merata keseluruh permukaan kayu yang akan diawetkan.

4.1.2        Saran
Adapun saran yang hendak penulis sampaikan dalam pembuatan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk para pengrajin yang menggunakan minyak tanah sebagai bahan pengawet kayu diharapkan dapat mengganti minyak tanah dengan bahan pengawet kayu alternatif lainnya, dikarenakan minyak tanah termasuk dalam energi tak terbarukan yang proses pembentukannya membutuhkan waktu jutaan tahun, yang jika digunkan secara terus menerus akan habis.
Maka disarankan untuk mencari bahan pengawet kayu alternatif, khususnya penggunaan bahan pegawet kayu yang alami, aman dan ramah lingkungan.
2.      Untuk pemerintah diharapkan dapat membantu penyediaan pasokan minyak tanah, sehingga para pengrajin ukiran Jepara yang menggunakan minyak tanah sebagai bahan pengawet kayu tidak kesulitan untuk mendapatkannya.
3.      Untuk para pembaca diharapkan dapat menambah wawasan mengenai manfaat minyak tanah sebagai bahan pengawet kayu.

DAFTAR PUSTAKA

https://gugunborobudur.wordpress.com/2008/06/19/bahan-pengawet-untuk-kayu/ (diakses tanggal 8 Januari 2015)
http://www.ilmusipil.com/cara-pengawetan-kayu-bahan-bangunan(diakses tanggal 8 Januari 2015)
http://noviantoblog.blogspot.com/2009/09/bahan-pengawet.html?m=1(diakses tanggal 8 Januari 2015)
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Minyak_tanah(diakses tanggal 8 Januari 2015)
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/06/minyak-bumi-artikel-lengkap.html?m=1(diakses tanggal 8 Januari 2015)
http://carakata.org/makalah-minyak-bumi-pengertian-proses-pembentukan-pengolahan-dan-manfaatnya/( diakses tanggal 11 Januari 2015)
http://m.artikata.com/arti-341018-minyak.html( diakses tanggal 11 Januari 2015)
http://m.artikata.com/arti-332734-kamper.html( diakses tanggal 11 Januari 2005)
https://yuxie.wordpress.com/tag/manfaat-kapur-barus/(diakses tanggal 22 Januari 2015)
http://ukirjepara.net/(diakses tanggal 22 Januari 2015)
http://rimbakita.blogspot.com/2012/12/ukiran-jepara.html?m=1(diakses tanggal 22 Januari 2015)

LAMPIRAN
 























                                                                                                                                                                                    



Description: G:\BlackBerry\pictures\obat-mengawetkan-bahan-kusen-.jpgGambar pengawetan kayu dengan bahan pengawet kayu jenis lainnya

0 comments:

Post a Comment