Thursday 28 May 2015

MAKALAH KRIS MORAL REMAJA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Description: http://proto.areamagz.com/alpha/backend/media/data/entry_images/2010/10/18/mata-air-areamagz_full.jpgDahulu Indonesia dikenal sebagai negara yang ramah, berpenduduk penuh etika dan sopan santun. Masyarakat masih menjunjung tinggi tata krama dalam pergaulan sebagaimana anak bersikap kepada orang yang lebih tua maupun hubungan antar teman. Namun seiring laju perkembangan zaman dan perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah sebagian besar masyarakat dunia terutama remaja. Sebagaimana telah diketahui dengan adanya kemajuan informasi di satu sisi remaja merasa diuntungkan dengan adanya media yang membahas seputar masalah dan kebutuhan mereka. Dengan adanya hal tersebut, media telah menyumbang peran besar dalam pembentukan budaya dan gaya hidup yang akan mempengaruhi moral remaja. Namun sebagian besar media ini membawa dampak negatif khususnya bagi remaja yang notabenenya lebih banyak menggunakan. Berbagai masalah yang muncul tak terkendali, generasi muda terpelajar baik pelajar maupun mahasiswa harapan bangsa tawuran antara sesama bagaikan lawan yang abadi. Oleh karena itu generasi muda memerlukan perbaikan yang lebih melalui membangun pendidikan karakter.
Hilangnya moral para remaja adalah suatu hal yang telah banyak disaksikan di seluruh pelosok bumi nusantara, termasuk di Indonesia. Moral remaja yang telah hilang termasuk dalam kenakalan remaja. Yaitu masalah yang telah mengancam bangsa ini.  Remaja yang seharusnya menjadi tumpuhan masa depan bangsa tidak lagi dapat diharapkan. Walaupun tidak sedikit juga para remaja yang telah banyak menulis tinta emas dalam sejarah bangsa di dunia Internasional. Namun tidak sedikit juga para remaja ini yang salah jalan. Mereka bahkan tidak sadar akan keberadaannya dan siapa dirinya sendiri.


B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini, antara lain:
1. Apakah yang dimaksud krisis moral yang sedang melanda remaja Indonesia?
2. Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya krisis moral?
3. Apa saja solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi krisis remaja?

C.     Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana krisis moral yang dialami para remaja dan solusi untuk mengatasinya.


















BAB II
PEMBAHASAN

Kenakalan remaja berupa krisis moral para remaja merupakan masalah yang telah meluas dan secepatnya harus segera diselesaikan, karena dapat mengancam masa depan kehidupan mereka sendiri dan masa depan bangsa. Namun sebagian besar masyarakat tidak menyadari akan hal tersebut. Krisis moral adalah permasalahan yang sangat kompleks, namun selalu merupakan interaksi.Faktor lingkungan yaitu tentang keluarga, kelompok sebaya, kehidupan sekolah, dan masyarakat luas termasuk media massa serta penegakan hukum setempat. Dari ketiganya yang paling penting adalah faktor individu. Seseorang harus bertanggungjawab atas perilakunya. Faktor krisis moral yaitu tentang perilaku sehari-hari yang telah menyimpang, misal tidak sopan kepada orang yang lebih tua, tidak mentaati tata tertib sekolah, merokok, dan lain-lain.  Dalam sumber lain juga disebutkan bahwa faktor penyebab krisis moral remaja terbagi menjadi dua, yaitu

1. Faktor Internal
a. Keluarga
Keluarga mempunyai fungsi sebagai pengawas sosial, keluarga memberi pengertian kepada semua anggota keluarga tentang peranannya, baik di dalam maupun di luar rumah atau dalam masyarakat. Keluarga merupakan agen sosial pertama dan utama dalam mengenalkan nilai-nilai sosial dan kebudayaan. 
Dengan demikian orang tua mempunyai peranan penting dalam mendidik anak, jika orang tua benar dan sungguh-sungguh dengan ikhlas maka akan menghasilkan anak yang sopan dan patuh. Namun, melihat perkembangan zaman sekarang banyak orang tua yang lebih mengedepankan kepentingan pekerjaan daripada kepentingan anak, sehingga banyak remaja yang kurang perhatian dan merasa bebas mengatur jalan hidupnya sendiri.

b. Basik agama
Agama merupakan faktor penting dalam mempengaruhi kepribadian seorang remaja untuk mengontrol jiwanya lebih baik dan jika seseorang mempunyai basik agama yang kurang maka akan kurang juga moral yang dimilikinya.
2. Faktor Eksternal
a. Pengaruh lingkungan sekolah
Salah satu dari penyebab krisis moral remaja adalah lingkungan sekolah, hal itu terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Kurangnya perhatian dari pihak guru
- Terlalu bebas bergaul
- Lemahnya peraturan sekolah, dan lain-lain
b. Pengaruh lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal sangat berpengaruh dalam perkembangan moral remaja. Tempat tinggal merupakan tempat bergaul yang nyata.
c. Lingkungan bergaul
Pergaulan juga merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya krisis moral remaja. Seseorang yang bergaul dengan teman-teman yang berperilaku buruk, maka dia juga akan terseret ke dalamnya.
Krisis moral yang melanda remaja Indonesia telah terbukti oleh penelitian Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Pusat (BKKBN) M Masri Muadz bahwa 63% remaja usia SMP SMA di 33 propinsi di Indonesia telah mengalami krisis moral. Ini sangat memalukan bagi masyarakat Indonesia yang terkenal kental dengan adat ketimuran. Sangat ironis memang, karena krisis moral ini telah meluas ke individu remaja masing-masing yang seharusnya menjadi penerus bangsa Indonesia ini.
Jika para remaja terus mengalami krisis moral, maka akan membawa dampak negatif terhadap dirinya sendiri, seperti: masa depan yang tidak jelas, dijauhi teman-teman, kemiskinan mental, ketidakharmonisan dalam keluarga, dan lain-lain.
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah krisis moral remaja diantaranya: adanya motivasi dari keluarga, guru, sahabat, untuk mendorong remaja ke pergaulan yang lebih baik. Peran orangtua serta pemerintah sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini, karena ini merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa Indonesia.
Berikut adalah solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi krisis moral remaja Indonesia, antara lain:
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri dapat dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampau masa remajanya dengan baik juga yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap remajanya.
2. Pihak sekolah mendidik pelajar dengan tuntunan pelajaran yang berbasis agama serta lebih mengedepankan intelektualitas yang berwawasan etika dan moral yang tinggi.
3. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya.
4. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehimgga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dam nyaman bagi remaja.
5. Remaja haruslah pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
6. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.








0 comments:

Post a Comment