Thursday 28 May 2015

DONGENG INGGRIS (The Lion And The Mouse)

Description: http://jacqueamitchell.files.wordpress.com/2012/04/lion-and-the-mouse.jpgThe Lion And The Mouse






One day a Lion slept in the jungle. A tiny mouse ran over the Lion’s head and down his nose. The Lion awoke with a loud roar. He was very angry. His paw caught the little mouse.

The Lion opened his huge jaws to swallow the mouse “Pardon me. O King, I beg of you. “Cried the frightened mouse.

“If you forgive me this time, i will never forget your kindness. I meant no harm and I certainly didn’t want to disturb your majesty. If you let me stay a live, I can do you a good turn, too”.

The Lion began to laugh. He laughed and laughed. “How could a tiny creature like you ever do anything to help me ? “And he shook with laughter. “Oh well, “he shrugged, looking down at the frightened mouse,” you’re not so much of a meal anyway.

Then, he released his paw from the mouse and the mouse quickly ran away.

Some time after this, some hunters, tried to capture the Lion alive. They set up rope nets in the jungle. The Lion fell in to the trap. He roared and thras hed.

His thunderous bellows sent through the jungle.

The tiny mouse heard the Lion’s roars.

“That may be the Lion who once freed me” he said remembering his promise. And he ran to see whether he could help.

Discovering the sad Lion, the mouse said to him “Stop, stop ! you must not roar. If you make so much noise, the hunters will come and capture you. I’ll get you out of this trap”
With his sharp little teeth, the mouse gnawed at the ropes until they broke. The Lion stepped out of the het and was free. The mouse said. Now, wa i not right ?”
“Thank you, good mouse,” Said Lion gently. “You did help me. I see now that kindness is always worth while’.















Terjemahan - Singa dan Tikus
Description: http://jacqueamitchell.files.wordpress.com/2012/04/lion-and-the-mouse.jpg 







Pada suatu hari, seekor singa sedang tidur di dalam hutan. Seekor tikus kecil berlari di atas kepalanya dan turun melalui hidungnya. Singa tersebut terbangun dengan suara raungan yang keras. Dia begitu marah. Tangannya menangkap tikus kecil tersebut. 

Sang singa kemudian membuka lebar rahangnya untuk menelan tikus itu. ”Maafkan aku. Oh Raja, aku mohon padamu” tangis sang tikus yang ketakutan. ”Jika engkau memaafkanku kali ini, aku tidak akan melupakan kebaikan yang mulia. Aku tidak bermaksud jahat dan aku benar-benar tidak ingin mengganggu yang mulia. Jika yang mulia membiarkan aku tetap hidup, aku juga akan membalas kebaikan baginda.

Sang singa pun mulai tertawa. Dia tertawa terbahak-bahak. ”Bagaimana mungkin tikus kecil sepertimu dapat melalukan sesuatu untuk membantuku?” dan diapun terpingkal-pingkal. ”Oh baiklah”, dia berusaha melihat tikus yang ketakutan tersebut, ”lagi pula engkau bukan makanan yang banyak.

Kemudian dia melepaskan cengrakam tangannya dari tikus tersebut dan tikus pun dengan cepat melarikan diri.

Beberapa waktu setelah kejadian itu, beberapa pemburu mencoba menangkap sang singa hidup-hidup. Mereka memasang jaring tali di dalam hutan. Sang singa masuk jebakan. Dia mengaung dengan keras. Aungan kerasnya terdengar di seluruh hutan. Sang tikus kecil mendengar raungan singa itu. 

”Itu mungkin singa yang pernah melepaskanku” dia berkata sambil mengingat janjinya. Dan dia berlari untuk mengetahui apakah dia dapat membantunya.

Menemukan singa yang bersedih, sang tikus berkata kepada singa itu ”Berhenti, berhenti! kamu jangan berteriak. Jika kamu membuat banyak keributan para pemburu akan datang dan menangkapmu. Aku akan mengeluarkanmu dari jebakan ini.”

Dengan gigi kecilnya yang tajam, sang tikus menggerogoti tali-tali hingga putus. Kemudian sang singa keluar dari jaring dan bebas. Sang tikus berkata ”sekarang aku benar kan?”

”Terima kasih tikus yang baik,” kata singa dengan lembut. ”Kamu benar-benar membantuku. Aku mengerti sekarang bahwa kebaikan itu selalu bermanfaat.”


SOSIAL BUDAYA : KERATON YOGYAKARTA



 

Description: http://proto.areamagz.com/alpha/backend/media/data/entry_images/2010/10/18/mata-air-areamagz_full.jpg







Hallo teman-teman..kali ini saya akan kembali melanjutkan cerita saya waktu di Jogja...
Namun, aku hanya akan menceritakan salah satu objek yang cukup menarik dan menambah wawasan kita tentunya sebagai seorang Indonesia sejati..heheheh

Jadi, di hari kedua kami study tour, kami mengunjungi Keraton Yogyakarta yang merupakan salah satu peninggalan budaya daerah setempat dan warisan budaya nasional. Jadi..begini ceritanya teman-teman...
Dulu keraton ini dikenal dengan nama Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Keraton ini merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono Ibeberapa bulan pascaPerjanjian Giyanti di tahun1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam diPesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.

Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta.
-  Arsitek dan Bentuk Bangunan Keraton Yogyakarta
Bangunan gedung Keraton Yogyakarta terdiri dari beberapa bagian kompleks dari utara ke selatan yaitu dari Gapura Gladhag di utara sampai di Plengkung Nirboyo di selatan. Sementara bagian utama gedung keraton yaitu Gapura Gladag-Pangurakan, Kompleks alun-alun Ler (Lapangan Utara) dan Mesjid Gedhe (Masjid Raya Kerajaan), Kompleks Pagelaran, Kompleks Siti Hinggil Ler, Kompleks Kamandhungan Ler, Kompleks Sri Manganti, Kompleks Kedhaton, Kompleks Kamagangan, Kompleks Kamandhungan Kidul, Kompleks Siti Hinggil Kidul (sekarang disebut Sasana Hinggil), serta Alun-alun Kidul (Lapangan Selatan) dan Plengkung Nirbaya yang biasa disebut Plengkung Gadhing.
·         Kompleks Depan Kesultanan Yogyakarta
            Kompleks depan terdiri dari alun-alun lor dan Masjid Gedhe Kasultanan. Alun-alun Lor adalah sebuah lapangan berumput di bagian utara Keraton Yogyakarta. Dahulu tanah lapang yang berbentuk persegi ini dikelilingi oleh dinding pagar yang cukup tinggi. Sekarang dinding ini tidak terlihat lagi kecuali di sisi timur bagian selatan. Saat ini alun-alun dipersempit dan hanya bagian tengahnya saja yang tampak. Di bagian pinggir sudah dibuat jalan beraspal yang dibuka untuk umum.
Di pinggir Alun-alun ditanami deretan pohon Beringin (Ficus benjamina; familiMoraceae) dan ditengah-tengahnya terdapat sepasang pohon beringin yang diberi pagar yang disebut dengan Waringin Sengkeran/Ringin Kurung (beringin yang dipagari). Kedua pohon ini diberi nama Kyai Dewadaru dan Kyai Janadaru. Pada zamannya selain Sultan hanyalah Pepatih Dalem  yang boleh melewati/berjalan di antara kedua pohon beringin yang dipagari ini. Tempat ini pula yang dijadikan arena rakyat duduk untuk melakukan "Tapa Pepe" saat Pisowanan Ageng sebagai bentuk keberatan atas kebijakan pemerintah. Pegawai /abdi-Dalem Kori akan menemui mereka untuk mendengarkan segala keluh kesah kemudian disampaikan kepada Sultan yang sedang duduk di Siti Hinggil.
Di sela-sela pohon beringin di pinggir sisi utara, timur, dan barat terdapat pendopo kecil yang disebut dengan Pekapalan, tempat transit dan menginap para Bupati dari daerah Mancanegara Kesultanan. Bangunan ini sekarang sudah banyak yang berubah fungsi dan sebagian sudah lenyap. Dahulu dibagian selatan terdapat bangunan yang sekarang menjadi kompleks yang terpisah, Pagelaran.
Pada zaman dahulu Alun-alun Lor digunakan sebagai tempat penyelenggaraan acara dan upacara kerajaan yang melibatkan rakyat banyak. Di antaranya adalah upacara garebeg serta sekaten, acara watangan serta rampogan macan, pisowanan ageng, dan sebagainya. Sekarang tempat ini sering digunakan untuk berbagai acara yang juga melibatkan masyarakat seperti konser-konser musik, kampanye, rapat akbar, tempat penyelenggaraan ibadah hari raya Islam sampai juga digunakan untuk sepak bola warga sekitar dan tempat parkir kendaraan.
Sementara, Kompleks Mesjid Gedhe Kasultanan (Masjid Raya Kesultanan) atau Masjid Besar Yogyakarta terletak di sebelah barat kompleks Alun-alun utara. Kompleks yang juga disebut dengan Mesjid Gedhe Kauman dikelilingi oleh suatu dinding yang tinggi. Pintu utama kompleks terdapat di sisi timur. Arsitektur bangunan induk berbentuk tajugpersegi tertutup dengan atap bertumpang tiga. Untuk masuk ke dalam terdapat pintu utama di sisi timur dan utara. Di sisi dalam bagian barat terdapat mimbar bertingkat tiga yang terbuat dari kayu, mihrab (tempat imam memimpin ibadah), dan sebuah bangunan mirip sangkar yang disebut maksura. Pada zamannya (untuk alasan keamanan) di tempat ini Sultan melakukan ibadah. Serambi masjid berbentuk joglo persegi panjang terbuka. Lantai masjid induk dibuat lebih tinggi dari serambi masjid dan lantai serambi sendiri lebih tinggi dibandingkan dengan halaman masjid. Di sisi utara-timur-selatan serambi terdapat kolam kecil. Pada zaman dahulu kolam ini untuk mencuci kaki orang yang hendak masuk masjid.
Di depan masjid terdapat sebuah halaman yang ditanami pohon tertentu. Di sebelah utara dan selatan halaman (timur laut dan tenggara bangunan masjid raya) terdapat sebuah bangunan yang agak tinggi yang dinamakan Pagongan. Pagongan di timur laut masjid disebut dengan Pagongan Ler (Pagongan Utara) dan yang berada di tenggara disebut dengan Pagongan Kidul (Pagongan Selatan). Saat upacara Sekaten, Pagongan Ler digunakan untuk menempatkan gamelan sekati Kangjeng Kyai (KK) Naga Wilaga dan Pagongan Kidul untuk gamelan sekati KK Guntur Madu. Di barat daya Pagongan Kidul terdapat pintu untuk masuk kompleks masjid raya yang digunakan dalam upacara Jejak Boto  pada upacara Sekaten di tahun Dal. Selain itu terdapat Pengulon, tempat tinggal resmi Kangjeng Kyai Pengulu di sebelah utara masjid dan pemakaman tua di sebelah barat masjid.
·         Kompleks Inti Kesultanan Yogyakarta
Kompleks inti dari Kesultanan Yogyakarta terdiri dari beberapa bagian yaitu Kompleks Pagelaran, Siti Hinggil Ler, Kamandungan Lor, Sri Manganti, Kedhaton, dll. Namun yang menjadi bagian utama dari Keraton yaitu Kompleks Pagelaran. Bangunan utama gedung keraton  adalah Bangsal Pagelaran yang dahulu dikenal dengan namaTratag Rambat. Pada zamannya Pagelaran merupakan tempat para punggawa kesultanan menghadap Sultan pada upacara resmi. Sekarang sering digunakan untuk even-even pariwisata, religi, dan lain-lain disamping untuk upacara adat keraton. Sepasang Bangsal Pemandengan terletak di sisi jauh sebelah timur dan barat Pagelaran. Dahulu tempat ini digunakan oleh Sultan untuk menyaksikan latihan perang di Alun-alun Lor.
Sepasang Bangsal Pasewakan/Pengapit terletak tepat di sisi luar sayap timur dan barat Pagelaran. Dahulu digunakan para panglima Kesultanan menerima perintah dari Sultan atau menunggu giliran melapor kepada beliau kemudian juga digunakan sebagai tempat jaga Bupati Anom Jaba. Sekarang digunakan untuk kepentingan pariwisata (semacam diorama yang menggambarkan prosesi adat, prajurit keraton dan lainnya).Bangsal Pengrawit yang terletak di dalam sayap timur bagian selatan Tratag Pagelaran dahulu digunakan oleh Sultan untuk melantik Pepatih Dalem. Saat ini di sisi selatan kompleks ini dihiasi dengan relief perjuangan Sultan HB I dan Sultan HB IX. Kompleks Pagelaran ini pernah digunakan oleh Universitas Gadjah Mada sebelum memiliki kampus di Bulak Sumur.

            Keraton Yogyakarta, pada dasarnya merupakan lambang pemerintahan dari daerah provinsi DIY pada masa lampau. Namun bagunan tersebut masih dilestarikan sebagai objek wisata budaya dan tempat peninggalan bersejarah. Tak jarang setiap perayaan tradisional dan upacara khas Jogja diadakan di gedung Keraton ini. Akhirnya kami pun selesai melakukan observasi di Keraton Yogyakarta dan melanjutkan perjalanan ke Malioboro.

MAKALAH Potensi Sumber Daya Udara

Description: http://proto.areamagz.com/alpha/backend/media/data/entry_images/2010/10/18/mata-air-areamagz_full.jpg

Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin yang menggerakkan benda-benda, seperti pohon yang tertiup angin, air yang bergelombang, dan lain-lain. Walaupun demikian, udara merupakan salah satu jenis sumber daya alam, sama halnya dengan air, tanah, bahan tambang, laut, dan hutan.
Mengapa udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam? Udara memiliki banyak fungsi bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia dan hewan membutuhkan udara untuk bernapas. Tumbuhan membutuhkan udara untuk melakukan fotosintesis, yaitu proses pembentukan zat makanan karbohidrat oleh tumbuhan. Zat makanan yang dihasilkan sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia dan binatang.
Udara juga berfungsi melindungi kehidupan di bumi dari sinar ultraviolet dan bendabenda angkasa yang jatuh ke bumi. Lapisan udara atau atmosfer yang menyelubungi bumi menyaring radiasi ultraviolet yang dapat mengganggu kehidupan di bumi. Benda Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika udara tidak ada. Benda-benda angkasa akan banyak yang sampai ke bumi sehingga membahayakan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Udara terdiri atas tiga unsur utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Udara kering merupakan unsur utama pembentuk udara, terdiri atas nitrogen, oksigen, dan lainlain. Sebagian besar unsur penyusun udara kering adalah nitrogen, kemudian berikutnya oksigen dan sejumlah unsur lainnya yang persentasenya kecil. Walaupun volumenya kecil, tetapi unsur-unsur itu memiliki fungsi yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.
Dalam udara terdapat pula uap air yang berasal dari hasil penguapan (evaporasi). Proses pemanasan oleh cahaya matahari mengakibatkan tubuh-tubuh air seperti sungai, danau, dan laut, sebagian akan berubah menjadi uap air yang mengisi udara di atasnya. Karena itu, uap air tersebar tidak merata di permukaan bumi. Persebaran uap air bergantung pada intensitas atau tingkat penyinaran matahari dan keberadaan tubuh-tubuh air di suatu wilayah.
Selain udara kering dan uap air, dalam udara juga terdapat aerosol. Aerosol merupakan benda-benda berukuran kecil yang karena beratnya sangat ringan, ia mampu melayanglayang di udara. Aerosol dapat berupa partikel berbentuk garam, karbon, sulfat, nitrat, garam natrium, kalsium, kalium, silikat, partikel-partikel dari gunung berapi, dan lain-lain.
Aerosol dengan mudah dapat kita lihat ketika ada cahaya matahari yang masuk lewat celah pada suatu bangunan. Benda-benda kecil yang melayang-layang akan terlihat dengan jelas. Tanpa semua unsur penyusun udara, tentu kehidupan tidak berjalan seperti yang kamu lihat saat ini. Uap air dalam udara sangat bermanfaat untuk proses terbentuknya hujan.
Demikian pula aerosol, sangat bermanfaat untuk kondensasi dan pembentukan hujan. Ketika uap air berubah menjadi titik air, uap air perlu tempat untuk bertengger. Tempat itu adalah partikel-partikel yang melayang di udara atau aerosol. Tanpa aerosol, hujan akan sulit terjadi. Melihat begitu pentingnya udara bagi kehidupan, tidak heran jika udara merupakan salah satu jenis sumber daya alam.

Ruang udara yang berada di suatu negara menyangkut kedaulatan negara. Hal ini karena ruang udara merupakan unsur pembentuk wilayah suatu negara selain daratan. Karena itu, diperlukan pengaturan pemanfaatan ruang udara, misalnya untuk kepentingan lalu lintas udara. Sebagai contoh, pesawat militer tidak diperkenankan untuk melewati wilayah udara suatu negara tanpa izin negara yang dilewati.







Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia

Sebagai negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan lautan yang luas, Indonesia mempunyai kekayaan alam yang sangat berlimpah. Di daratan, suhu dan curah hujan yang tinggi memungkinkan penduduknya dapat menanam berbagai macam komoditas pertanian dan perkebunan. Curah hujan yang tinggi juga menjamin tetap tersedianya air untuk kepentingan budi daya perikanan darat.  

Wilayah Indonesia yang tergolong luas juga menyimpan kekayaan berupa lahan yang masih belum dimanfaatkan. Banyak pulau yang masih belum dihuni hingga di masa mendatang masih terbuka luas untuk dikembangkan dengan berbagai produk pertanian. Lahan yang luas juga menarik para pengusaha baik dari dalam maupun luar negeri untuk membuka perkebunan di berbagai wilayah Indonesia.  

Selain lahan yang masih luas, Indonesia juga memiliki laut yang luas (2/3 bagian) dan garis pantai yang sangat panjang. Laut di Indonesia dengan berbagai sumber daya yang terkandung di dalamnya belum dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk. Sebagian besar penduduk Indonesia masih berorientasi ke darat. Padahal, potensi sumber daya laut, khususnya ikan, masih melimpah ruah. Garis pantai yang sangat panjang juga menjadi modal untuk mengembangkan budi daya perikanan.  
Description: Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia
Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia

Sumber daya alam Indonesia yang banyak dan beraneka ragam sudah dikenal oleh bangsa lain sejak dulu. Bangsa India dan Cina bahkan sudah mengadakan hubungan dagang dengan bangsa Indonesia sejak abad ke-2 Masehi. Komoditas perdagangan dari Indonesia yang terkenal antara lain emas, cengkih, lada, kayu cendana, dan kapur barus. Komoditas tersebut termasuk yang diperdagangkan di pasaran internasional dengan nilai yang tinggi.  

Ketika hubungan dagang dengan pedagang Cina mulai terjalin, para pedagang Indonesia diharapkan mampu menyediakan barang dagangan yang bisa menyamai kedudukan barang-barang dagangan dari Asia Barat. Kekayaan bumi Indonesia mampu menyediakan banyak barang seperti bahan wangi-wangian, misalnya berbagai jenis kemenyan dan kayu harum seperti cendana, kapur barus, dan berbagai jenis rempah-rempah. Barang komoditas tersebut mampu menembus pasaran Cina.  

Sumber daya alam di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi sumber daya udara, sumber daya tanah, sumber daya air, sumber daya hutan, sumber daya tambang dan sumber daya laut. Gambaran tentang setiap sumber daya alam disampaikan pada bagian berikut ini.

1. Potensi Sumber Daya Udara

Description: Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia
Potensi Sumber Daya Udara
Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada berasa. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin (udara yang bergerak) yang menggerakkan benda-benda, seperti pohon yang tertiup angin, air yang bergelombang, dan lain-lain. Walaupun demikian, udara merupakan salah satu jenis sumber daya alam, sama seperti air, tanah, bahan tambang, laut, dan hutan.  

Mengapa udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam? Udara mempunyai banyak fungsi bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia dan hewan pasti membutuhkan udara untuk bernapas. Tumbuhan juga membutuhkan udara untuk melakukan proses pembentukan zat makanan karbohidrat oleh tumbuhan (fotosintesis). Zat makanan yang dihasilkan sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia dan binatang. Udara juga berfungsi melindungi kehidupan di permukaan bumi dari sinar ultraviolet dan benda-benda dari angkasa luar yang jatuh ke bumi. Lapisan udara atau atmosfer yang menyelubungi bumi menyaring radiasi ultraviolet yang dapat mengganggu kehidupan di permukaan bumi. Benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi juga akan hancur di udara sebelum mencapai ke bumi.  

Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika tidak ada udara. Benda-benda dari angkasa luar akan banyak yang sampai ke bumi sehingga akan membahayakan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.  

Udara terdiri atas tiga unsur utama, yaitu (1) udara kering, (2) uap air, dan (3) aerosol. Udara keringadalah unsur utama pembentuk udara, terdiri atas nitrogen, oksigen, dan lain- lain. Sebagian besar unsur penyusun udara kering adalah nitrogen, baru berikutnya oksigen dan sejumlah unsur lainnya yang kecil persentasenya. Walaupun volumenya kecil, tetapi unsur-unsur itu memiliki fungsi masing-masing yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.  

Di dalam udara terdapat uap air yang berasal dari hasil penguapan (evaporasi). Proses pemanasan oleh cahaya matahari mengakibatkan tubuh-tubuh air (mis: sungai, danau, dan laut) sebagian akan berubah menjadi uap air yang mengisi udara di atasnya. Karena itu, uap air tersebar tidak merata di permukaan bumi. Persebaran uap air bergantung pada intensitas penyinaran matahari dan keberadaan tubuh-tubuh air di suatu wilayah. Selain udara kering dan uap air, dalam udara juga terdapat benda-benda berukuran kecil yang karena beratnya sangat ringan yang disebut aerosol, ia mampu melayang- layang di udara. Aerosol dapat berupa partikel berbentuk garam, garam natrium, karbon, sulfat, nitrat, kalsium, kalium, silikat, partikel-partikel dari gunung berapi, dan lain-lain. Aerosol dengan mudah dapat kita lihat ketika ada cahaya matahari yang masuk lewat celah-celah pada suatu bangunan. Benda-benda kecil itu melayang-layang dan akan terlihat dengan jelas.


Tanpa semua unsur penyusun udara tersebut, tentu kehidupan tidak berjalan seperti yang kita saksikan saat ini. Uap air dalam udara sangat bermanfaat untuk proses terbentuknya hujan. Aerosol sangat bermanfaat untuk kondensasi dan pembentukan hujan. Ketika uap air berubah menjadi titik air, uap air perlu tempat untuk bertengger. Tempat itu adalah partikel-partikel yang melayang di udara atau aerosol. Tanpa adanya aerosol, hujan akan sulit terjadi. Melihat begitu pentingnya udara bagi kehidupan, tepat jika dikatakan bahwa udara merupakan salah satu jenis sumber daya alam.  

Bagi negara Indonesia, ruang udara menyangkut kedaulatan negara. Hal ini karena ruang udara merupakan salah satu unsur pembentuk wilayah suatu negara selain daratan. Karena itu, diperlukan pengaturan pemanfaatan ruang udara, misalnya untuk kepentingan lalu lintas dirgantara. Sebagai contoh, pesawat militer tidak diperbolehkan melewati wilayah udara suatu negara tanpa izin negara yang bersangkutan.


2. Potensi Sumber Daya Tanah

Tanah merupakan tempat manusia melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.  Manusia bercocok tanam, membangun rumah, membangun jalan, dan lain-lain di atas tanah. Tanah juga dijadikan bahan untuk membuat bangunan, jalan, dan lain-lain.

Perhatikanlah tanah di sekitarmu! Termasuk jenis tanah apa? Seperti apakah warnanya? Apakah warna tanah  selalu sama di berbagai lokasi? Jika tidak, bagaimana warna tanah yang pernah kamu lihat? Ya, ternyata tanah beragam cirinya, tidak hanya warna, tetapi juga kedalaman, tekstur, struktur, usia, dan lain-lain.  

Bagaimanakah proses terbentuknya tanah? Tanah asalnya terbentuk dari bahan induk atau batuan. Bahan induk dapat berupa batuan beku maupun batuan sedimen. Tanah yang terbentuk dari batuan beku asalnya dari lava yang keluar dari gunung berapi lalu membeku. Batuan yang telah membeku tersebut kemudian terkena pengaruh cuaca, terutama panas dan hujan. Batuan kemudian hancur dan terbentuklah tanah. Hancurnya batuan  juga dapat terjadi disebabkan adanya tumbuhan yang akarnya mampu menghancurkan batuan.
Description: Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia

Tanah juga terbentuk dari batuan sedimen. Batuan sedimen tersebut mengalami pemadatan, mengeras, dan kemudian hancur oleh pengaruh cuaca. Tanah yang terbentuk dari batuan sedimen berbeda dengan tanah yang terbentuk dari batuan beku.
Tanah yang terus menerus mengalami proses pelapukan akan makin tebal atau dalam. Dengan demikian, usia tanah dapat ditentukan dengan melihat ketebalan atau kedalaman tanahnya, makin tebal atau dalam, makin tua usia tanah tersebut. Usia tanah dapat juga dilihat dari warna dan banyaknya lapisan atau horizon tanahnya. Warna tanah berubah sehingga tanah yang memiliki banyak horizon tanah dapat dikatakan tanah tersebut telah mengalami perkembangan lanjut atau berusia tua. Biasanya, tanah yang berusia tuawarnanya  kemerah-merahan, sedangkan tanah yang lebih muda berwarna abu-abu atau kehitaman sesuai dengan batuan yang menjadi bahan atau asal dari pembentukan tanah tersebut.

Berdasarkan sifat batuan induknya, secara umum tanah di Indonesia dapat dibedakan menjadi: (1) tanah dengan bahan induk vulkanik, (2) tanah dengan bahan induk bukan vulkanik, (3) tanah organik atau humus.

a. Tanah dengan Bahan Induk Vulkanik
Tanah vulkanik awalnya terbentuk dari material vulkanik yang dikeluarkan saat gunung berapi meletus. Material vulkanik yang dikeluarkan dari gunung berapi terdiri atas lava (magma yang mencapai permukaan bumi melalui letusan gunung berapi) dan lahar (campuran air dan batuan yang menuruni lereng gunung berapi sebagai akibat adanya gaya gravitasi). Istilah lava juga bisa berarti aliran batuan yang cair yang mengalir dari kawah. 

Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik yang melalui proses panjang pelapukan yang sangat lama. Biasanya, tanah vulkanik lebih subur jika dibandingkan dengan jenis tanah lainnya. Itulah yang menyebabkan daerah yang berada di sekitar gunung berapi menjadi daerah pertanian yang subur.

Di manakah sebaran tanah vulkanik di Indonesia? Sebaran tanah vulkanik tentu saja bersesuaian dengan sebaran gunung berapi di Indonesia. Sebaran gunung berapi di Indonesia umumnya terdapat di Jawa, Sumatra,  Bali, dan Nusa Tenggara serta sejumlah daerah di Sulawesi dan Maluku. Dengan demikian, sebaran tanah vulkanik berada di Pulau Sumatra sepanjang Bukit Barisan, Pulau Jawa kecuali di utara Pegunungan Kendeng (Bojonegoro), Pulau Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur kecuali Pulau Sumba dan Timor. Selain itu, tanah vulkanik juga terdapat di Maluku kecuali di Kepulauan Kei dan Aru, serta bagian utara Sulawesi.
b. Tanah dengan Bahan Induk Bukan Vulkanik (Tanah Tertier)
Bahan induk dari tanah ini bukan hasil aktivitas atau letusan gunung berapi. Jika kita memperhatikan peta sebaran tanah di Indonesia, sebaran tanah yang berbahan induk bukan vulkanik terletak di daerah berikut.

1.            Sebelah timur dari rangkaian pegunungan di Sumatra (Pegunungan Bukit Barisan), Kepulauan Riau, Bangka, Belitung, dan lain-lain.
2.            Bagian utara Jawa Timur (sebelah utara Pegunungan Kendeng) dan Madura.
3.            Bagian kecil dari Bali dan Nusa Tenggara Timur (Sumba, Timor).
4.            Sebagian besar wilayah Sulawesi.
5.            Kalimantan dan sebagian besar Papua.
6.            Sebagian besar Maluku.

c. Tanah Organik
Tanah organik (humus) adalah tanah yang terbentuk dari tumpukan sisa-sisa tumbuhan. Di Indonesia, tanah organik dikenal dengan istilah lain yaitu tanah gambut. Jenis tanah organik banyak ditemukan di rawa-rawa yang luas seperti di sepanjang pesisir Kalimantan, di pantai timur Sumatra,di sekitar muara Membramo, dan di sebelah utara Merauke, Papua. Warna tanah gambut ini adalah cokelat kelam hitam sampai berwarna hitam.





































MAKALAH PENINGGALAN SOSIAL BUDAYA GARUT

Description: http://proto.areamagz.com/alpha/backend/media/data/entry_images/2010/10/18/mata-air-areamagz_full.jpg
Description: https://mulihkagarut.files.wordpress.com/2010/10/babancong.jpg1.BABANCONG





Barangkali tidak banyak orang yang memperhatikan terhadap tempat atau bangunan serta kuliner sekalipun yang memang sudah berusia cukup lama mencapai puluhan tahun betah tinggal di Kota Garut, mempertahankan ciri khasnya. Tempat  tempat lama ini, mungkin menjadi kenangan bagi warga Garut yang sudah berada di perantauan begitu lama serta sesekali berkunjung ke kampung halamannya di Garut menjadikan sebuah tempat kunjungan khusus yang penuh memori.  
Misal, bangunan monumental Babancong, kono hanya tinggal dua di Jawa Barat ini, yaitu Garut dan Pandeglang. Bangunan peninggalan  sejarah itu di Garut tetap berdiri menghadap lapang Otista dan kerap dipakai dalam satu upacara kenegaraan oleh Pemerintah daerah setempat.
Kemudian, rumah penjara yang berada pas di bagian Timur Babancong, juga sama bangunan tempat menampung orang jahat tersebut dibangun oleh pemerintahan colonial Belanda puluhan tahun lalu mungkin sudah mencapai satu abad usianya. Walau bangunan ini bagian depannya sudah tidak utuh lagi karena direnovasi oleh  Departemen Kehakiman, saat itu disesuaikan dengan kebutuhan. Tetapi sebagian besar masih asli.
Gedung bioskop “ Odeon “, yang sejak puluhan tahun lalu diubah namanya menjadi Cikuray, sama merupakan bangunan lama yang peruntukannya tidak berubah yaitu gedung bioskop tempo  doeloe, ketika film masih bisu. Konon berdasarkan ceritera orang tua, di gedung bioskop ini, seniman  seniman local yang biasa bermain musik tersalurkan serta menjadi hajat hidup mereka sehari  hari. Karena, film bisu hanya diiringi oleh musik secara “ live “ yang dibawakan oleh para seniman lokal itu. Sudah barang tentu, lagu serta iramanya harus disesuaikan dengan alur ceritera. Sementara kini keadaan gedung bioskop Odeon itu, beralih fungsi menjadi tempat futsal, billiard serta cape untuk bagian dalamnya dan luarnya sudah dijadikan took busana. Tetapi secara keseluruhan kondisi bangunan masih utuh.


Gedung Dinas Pariwisata, ini juga sama peninggalan jaman dulu, dimana asalnya sebagai tempat tinggal. Kondisi bangunan ini sama sekali tidak dirubah oleh pemerintah daerah dibiarkan seperti aslinya. Sedang penambahan bangunan baru dibuat disisi utara dan belakang. Namun pada prinsipnya gedung bersejarah ini tetap berdiri kokoh dan masih digunakan.
Tempat kuliner yang masih bertahan di Garut, diantaranya rumah makan “ Enjon “, yang kini berganti nama menjadi Wan Sa Min. Rumah makan khas sunda ini telah ada sejak jaman colonial Belanda, tetapi entah tahun berapa mulai adanya rumah makan tersebut. Karena kini pemiliknya merupakan generasi penerus yang entah pula keberapa.
Warung Soto “ Ahri “ yang terletak di sebuah gang di kawasan Jl. Mandalagiri, ini juga sama sebuah tempat makan yang konon berusianya mencapai 70 tahunan lebih. Kini pemiliknya merupakan generasi ke dua setelah almarhum H. Ahri meninggal dunia kini perusahaan tersebut diambil alih oleh puteranya H. Endang. Sajian menu dan tempat berjualannya pun tetap dipertahankan seperti aslinya, yaitu seperangkat “ tanggungan “ yang dijadikan sebagai tempat penyajian bahan makanan sayur jenis soto. Begitu pula tempatnya tidak beranjak dari asal, tetap di gang itu dengan atap dinaungi oleh kanopi serta tempat duduk untuk para pelanggan memakai bangku panjang. Sementara, alat  alat masaknya pun, tetap memakai tungku arang kayu dan sama sekali tidak memakai bahan pengawet atau penyedap.
Masih di JL . Mandalagiri, yaitu tempat belanja yang berlokasi persis di pinggiran jalan rek kereta api, yaitu pasar “ dalekdok “. Entah apa namanya disebut dalekdok. Mungkin jalur jalan kecil yang dipakai tempat jualan itu tidak rata karena berbatuan sehinga berjalan tidak bisa nyaman sebab banyak sandungannya. Namun keberadaan pasar tempat membeli sayuran dan kebutuhan dapur ini, sudah lama  mungkin usianya mencapai 80 tahunan lebih. 
Pasar Dalekdok, walaupun berada di pusat kota, tetapi tetap tidak berubah baik kios tempat jualannya, maupun barang yang dijajakannya masih sayuran dan kebutuhan dapur. Begitu jalannya tetap sempit dan tidak diplester layaknya seperti gang  gang di perkampungan. Pasar dalekdok, tetap begitu dan becek disaat hujan.

2.PRASASTI CIARUTEUN
Description: http://basrihasan.files.wordpress.com/2009/01/4-prasasti-cilauteureun.jpg
 





Penemuan Prasasti Ciaruteun pertama kali dilaporkan oleh pemimpin Bataaviasch Genootschap van Kunsten en Weten-schappen (sekarang Museum Nasional) pada tahun 1863. Lokasi ditemukannya Prasasti Ciaruteun ini merupakan suatu bukit yang diapit oleh tiga sungai: Sungai Cisadane, Sungai Cianten, dan Sungai Ciaruteun.
Prasasti Ciaruteun sekarang berada di desa Ciaruteun Hilir, kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Tersimpan dibawah sebuah naungan yang dibuat oleh Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1981. Rupanya akibat banjir besar pada tahun 1893 batu prasasti ini ikut  terhanyut beberapa meter ke hilir dan celakanya bagian yang bertulisan posisinya berada di bawah. Tahun 1903 prasasti ini berhasil dipindahkan lagi ke tempatnya semula. Lalu pada tahun 1981 agar tidak terulang lagi terseret banjir Prasati Ciaruten ditempatkan di lokasinya sekarang.
Prasasti Ciaruteun berupa batu gelondong besar berukuran variasi panjang lebar tinggi sekitar 150 cm. Beratnya mencapai 8 ton. Batu Prasasti Ciaruteun bergores aksara Pallawa yang disusun dalam bentuk seloka bahasa Sansekerta dengan metrum Anustubh yang teridiri dari empat baris; bunyinya:
vikkrantasyavanipateh shrimatah purnavarmmanah tarumanagararendrasya vishnoriva padadvayam

4.ARCA ROROJONGGRANG
Menurut legenda, Roro Jonggrang adalah puteri dari Raja Boko yang berkuasa di daerah Prambanan. Kecantikan dan keanggunan Roro Jonggrang membuat seorang pria dari daerah Pengging yang bernama Bandung Bondowoso ingin memperistrinya. Tapi sebenarnya, Roro Jonggrang tidak mencintai Bandung Bondowoso. Sebagai strategi menolak pinangan tersebut, Roro Jonggrang mengeluarkan syarat agar dibuatkan 1000 candi dalam waktu satu malam. Bandung Bondowoso pun menyanggupinya.

Sebelum melaksanakan pekerjaannya, dia bersemedi untuk mendapat kekuatan dan bantuan dari para jin. Menjelang petang, pembangunan seribu candi mulai dilaksanakan, dan menjelang matahari terbit, pembangunan itu hampir selesai. Melihat hal ini, Roro Jonggrang pun cemas, dan berusaha mencegah kerja tersebut. Roro Jonggrang kemudian memanggil semua putri desa untuk membakar jerami dan memukul lesung (alat penumbuk padi tradisional di Jawa), supaya terkesan hari menjelang fajar. Jin-jin yang melihat hari telah menjelang fajar mulai meninggalkan pekerjaannya. Setelah dihitung, ternyata pekerjaan yang tersisa hanyalah sebuah  
5. Makam Godog
Makam godog adalah makam yang terletak di lereng Gunung Karacak, tepatnya di Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, Garut. Makam ini dipercaya sebagai makam Prabu Kean Santang, anak Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Informasi mengenai keberadaan makam Godog sebagai makan Kean Santang terdapat dalam beberapa naskah Sunda lama. Di antaranya Babad Godog, Babad Pasundan, dan Wawacan Prabu Kean Santang Aji. Dalam naskah-naskah tersebut diceritakan bahwa Kean Santang adalah putra Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Setelah memeluk Islam di Mekah,



Pengertian dan Pengelompokan Sumber Daya Alam


Pengertian sumber daya alam akan lebih mudah untuk kita pahami dengan memperhatikan sumber daya alam (SDA) yang ada di sekitar kita. Apakah sumber daya alam yang tersedia di daerahmu sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di daerahmu? Setiap hari kita semua menggunakan atau mengonsumsi bahan atau barang yang tentu saja berasal dari sumber daya alam. Ikan yang kita makan berasal dari perairan. Pakaian yang kita gunakan berasal dari kain yang bahannya berasal dari tumbuhan maupun hewan. Kendaraan yang kita gunakan juga bahannya berupa logam yang merupakan hasil tambang.

Jika demikian, apakah pengertian sumber daya alam itu? Sumber daya alam merupakan semua bahan yang ditemukan oleh manusia dalam alam yang dapat digunakan untuk kepentingan hidupnya. Bahan-bahan tersebut dapat berupa benda mati atau benda hidup yang berada di bumi dan kemudian dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Gambar di samping merupakan contoh kekayaan alam di Indonesia.

Sumber daya alam dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa hal berikut.


1.            Kemungkinan pemulihannya: sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui;
2.            Materinya: sumber daya alam organik dan sumber daya alam anorganik;
3.            Habitatnya: sumber daya terestris dan sumber daya alam akuatik.
Description: Pengertian dan Pengelompokan Sumber Daya Alam

1. Sumber Daya Alam Berdasarkan Kemungkinan Pemulihan
Berdasarkan kemungkinan pemulihannya, sumber daya alam dapat dikelompokkan menjadi seperti berikut.

a. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui
Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resources) merupakan sumber daya yang dapat dengan cepat tersedia kembali sehingga tidak dapat habis. Akan tetapi, apabila tidak terkendali pemanfaatannya, sumber daya alam ini dapat habis dan punah. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah berbagai jenis flora dan fauna. Banyak flora dan fauna yang punah atau terancam punah karena ulah dari manusia merusak tempat hidupnya atau memburunya untuk berbagai keperluan kehidupan. Selain itu, air dan udara juga masuk kelompok SDA yang dapat diperbaharui.

Bagaimanakah SDA air dan udara memperbarui dirinya? Jika flora dan fauna memperbarui dirinya dengan cara melakukan reproduksi, udara dan air melakukannya dengan siklus atau daur. Air dan udara tidak pernah punah, tetapi air dan udara kualitasnya dapat menurun akibat aktivitas manusia yang melakukan pencemaran.

b. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable resources) adalah sumber daya alam yang proses pembentukannya berlangsung sangat lambat, bisa memakan waktu jutaan atau ratusan juta tahun. Oleh karena itu, jumlahnya relatif tetap atau berkurang karena terus menerus dimanfaatkan dan akhirnya pada suatu saat nanti akan habis. Contoh: minyak bumi, batu bara, gas alam, dan bahan tambang lainnya. 

Bagaimanakah caranya agar sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui tersebut tetap lestari? Manusia harus dapat memanfaatkannya secara bijaksana dan tidak berlebihan. Selain itu, perlu dikembangkan bahan alternatif pengganti yang berfungsi sama tetapi selalu tersedia, seperti melakukan pendauran ulang sehingga mengurangi tingkat eksploitasinya.

2. Sumber Daya Alam Berdasarkan Materi
Sumber daya alam juga dapat dikelompokkan berdasarkan materinya seperti berikut.

a. Sumber Daya Alam Organik
Materi atau bahan sumber daya alam organik (hayati) berupa jasad hidup, yaitu tetumbuhan dan hewan. Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya alam organik antara lain pertanian, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Sebagai contoh SDA organik dalam bidang peternakan adalah peternakan Sapi, Kambing, Ayam, dan lain-lain.

b. Sumber Daya Alam Anorganik
Description: pengertian sumber daya alamMateri sumber daya alam anorganik (nonhayati), berupa benda-benda mati baik yang berbentuk benda padat, cair, atau gas. Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya alam anorganik di antaranya adalah pertambangan tanah, batuan, mineral, minyak dan gas alam, dan energi.

3. Sumber Daya Alam Berdasarkan Habitat

Berdasarkan macam habitatnya, sumber daya alam dapat dibedakan menjadi:

a.
 Sumber Daya Alam Terestris
Sumber daya alam terestris (daratan) merupakan sumber daya yang berhubungan dengan tanah yang digunakan sebagai lahan untuk berbagai aktivitas penduduk, sebagai bahan industri (genteng, keramik, dan lain-lain), dan segala sumber daya yang diperoleh dari darat.

b.
 Sumber Daya Alam Akuatik
Sumber daya alam akuatik (perairan) merupakan sumber daya alam yang berhubungan dengan perairan seperti laut, danau, sungai, air tanah, air hujan, dan lain-lain.